Jasa Sedot WC Kini: Tukangnya Cuma Bisa Bengong di Pinggir Jalan

Jasa Sedot WC Kini: Tukangnya Cuma Bisa Bengong di Pinggir Jalan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 05 Des 2025 13:53 WIB
Jasa Sedot WC Kini: Tukangnya Cuma Bisa Bengong di Pinggir Jalan
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Masyarakat ibu kota mungkin sudah tak asing lagi dengan keberadaan iklan jasa sedot WC di sudut tiang-tiang jalan. Entah itu tiang listrik, lampu jalan, hingga rambu. Selama ada batang besi berdiri tegak, di situ ada peluang untuk memasang iklan.

Namun dengan banyaknya iklan di tiang-tiang jalan, ternyata pesanan jasa sedot WC tidak sebanyak iklan yang dipasang. Banyak dari mereka kini hanya bisa mangkal dan duduk termenung menunggu pesanan tiba.

Sebagai contoh, berdasarkan pantauan detikcom di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, terdapat sejumlah truk sedot WC tengah menepi di pinggir jalan D.I Panjaitan. Mereka tampak hanya bisa duduk di dalam truk atau kios pinggir jalan menanti panggilan pelanggan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga pukul 12.00 WIB, di sepanjang jalan itu setidaknya ditemui lima truk sedot WC yang sedang mangkal. Satu berada di dekat Samsat Jakarta Timur, satu berada dekat Halte Pasar Impres, dan tiga lainnya berada di depan SPBU.

Salah satu tukang sedot WC yang mangkal di depan SPBU, Rohman, mengatakan mereka memang kerap mangkal di titik-titik ini saat sedang tidak menerima pesanan. Setidaknya mereka hampir setiap hari menunggu pesanan di sana sejak pagi hari tanpa jam tetap, hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Kadang nggak ada yang pesan sama sekali, sampai sehari dua hari kita nggak ada yang datang kan. Kadang ada orang lewat, dia minta nomor kita dulu," ucap Rohman saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (5/12/2025).

Sementara terkait iklan-iklan di tiang jalan, ia mengatakan hal ini kerap dilakukan untuk memperluas peluang mereka mendapatkan panggilan. Sebab menurutnya saat ini jasa sedot WC bukan usaha yang setiap hari dapat pesanan.

Kadang sering lihat di tiang-tiang kan, kita kadang tempel juga tuh. Kebanyakan masih ada yang kaya gitu. Ibarat kata kita terima pesanan ke kawasan Kampung Melayu nih, di sana nggak ada nomor kita, ada yang tempel sedot WC," ucapnya.

"Kadang kita kan gitu. Kita sambil sedot di daerah situ, kita sebarin saja. Sedot di mana, dekat-dekat situ tempelin," sambung Rohman.

Hal senada juga disampaikan oleh Joni, tukang sedot WC yang juga kerap mangkal di sepanjang jalan D.I Panjaitan. Ia yang sedang terduduk di dalam truk sembari bermain handphone juga mengaku biasa mangkal saat tidak ada pesanan.

Masalahnya meski ia sudah menunggu lama di sana, dalam sehari belum tentu ada orang yang mampir kemudian memesan jasa sedot WC. Sehingga ia tidak bisa memastikan kapan dan berapa banyak pesanan yang datang saat mangkal dalam sebulan.

"Nggak pasti, tapi ya ada saja. Saya bingung juga jelasinnya," jawabnya.

Menurutnya tujuan para tukang mangkal agar lebih mudah ditemukan warga sekitar atau orang yang lalu-lalang di jalan itu. Namun sebagian besar pesanan datang dari panggilan langganan atau saat menyebarluaskan nomor mereka ketika ada yang bertanya.

"Iya, sekarang biasanya andalkan langganan saja, atau ada yang pernah sewa terus tetangganya juga mau sedot, dapat nomor kita dari dia kan bisa dari sana," paparnya.

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads