Pemerintah berencana melakukan hapus buku Kredit Usaha Rakyat (KUR) petani yang terdampak bencana di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Langkah ini dilakukan untuk meringankan beban para petani yang terdampak bencana.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengatakan penghapusan KUR petani ini menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto. Adapun saat ini, pemerintah juga masih terus mendata jumlah petani dan kerugian yang dialami.
"Ya, kan bencana alam. Bencana alam itu tentu semua, semua yang utang-piutang, pinjaman. Puso kan, hapus ya, karena bencana alam," ungkapnya saat ditemui wartawan di Rafles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Perhatian Prabowo juga tidak hanya pada penghapusbukuan KUR petani, tetapi juga pada infrastruktur pertanian yang terdampak. Zulhas mengatakan, pemerintah juga akan memperbaiki bendungan dan irigasi.
"Beliau berkunjung ke bendungan, irigasi, sawah, dan itu disampaikan duluan bahwa irigasi akan diperbaiki, bendungan akan diperbaiki, dan KUR-KUR petani semua akan dibebaskan," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Prabowo mengumumkan penghapusbukuan KUR petani saat meninjau pengerjaan jembatan bailey di Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Ia pun meminta petani tak perlu khawatir.
"Utang-utang KUR. Karena ini keadaan alam. Kita akan hapus dan petani tidak usah khawatir. Karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa, force majeure," ucap Prabowo dikutip dari detiknews.
Demi menjaga ketahanan pangan di lokasi bencana, Prabowo menyebut pemerintah akan terus memberikan bantuan pangan dari berbagai wilayah memiliki ketersediaan pangan yang melimpah. "Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan-cadangan masih cukup banyak," katanya.
(kil/kil)