KKP Beberkan Dampak Bencana Aceh-Sumut ke Ekspor Perikanan

KKP Beberkan Dampak Bencana Aceh-Sumut ke Ekspor Perikanan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 11 Des 2025 16:47 WIB
KKP Beberkan Dampak Bencana Aceh-Sumut ke Ekspor Perikanan
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terhadap kinerja ekspor perikanan. Dampak tersebut tidak berpengaruh signifikan.

Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud mengakui bencana ini berpotensi mempengaruhi ekspor perikanan dari Sumatera Utara. Apalagi Aceh menjadi pemasok bahan baku ke Sumatera Utara.

"Kalau kita bicara bencana yang kemarin, memang di sana yang paling besar ekspornya adalah di Sumatera Utara, dan Sumatera Utara itu di-supply dari Aceh. Tentu akan mempengaruhi dari capaian target Sumatera Utara," ujar Machmud saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Sumatera Utara terdampak parah akibat banjir dan tanah longsor, Machmud menegaskan, dampak kerugian terhadap total ekspor perikanan nasional tidak terlalu besar. Sebab, wilayah dengan ekspor terbesar berada di luar zona bencana utama.

ADVERTISEMENT

Ia mengakui Sumatera Utara termasuk 10 besar penopang ekspor perikanan, namun bukan yang tertinggi. Wilayah dengan kontribusi terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

"Tetapi kalau dilihat secara total Indonesia, Sumatera Utara memang termasuk dalam 10 besar, tetapi yang paling besar kan di Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan. Itu yang besar, terutama untuk udang, tapi posisinya tidak tertinggi. Yang tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, kemudian DKI Jakarta itu yang tinggi," tambahnya.

KKP telah mendata Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terdampak banjir, kerusakan yang terjadi sebagian besar menimpa UPI yang relatif kecil. "Yang terdampak memang unit pengolahan yang cukup kecil. Itu kami sudah punya datanya, mana-mana saja yang terdampak dari bencana ini," terang Machmud.

KKP telah membentuk Satgas khusus untuk menangani dampak banjir yang fokus pada penanggulangan bencana awal hingga pemulihan rantai pasok.

"Dan kita akan lakukan bagaimana pemulihannya. Kita sudah ada tim Satgas dari KKP, di situ ada Satgas kaitan dengan penanggulangan bencana awal, kemudian juga operasional distribusi dan ada pemulihan. Jadi, Satgas pemulihan ini adalah semua eselon satu ini harus melakukan pemulihan terutama stakeholder-stakeholder yang ada di sana," jelas Machmud.




(rea/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads