Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan Indonesia siap menandatangani Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-Eurasia Economic Union Free Trade Agreement/I-EAEU FTA) dalam waktu dekat. Saat ini, Indonesia dan EAEU tengah berkoordinasi untuk menentukan waktu penandatanganan perjanjian itu.
Budi juga menyampaikan Kementerian Perdagangan RI terus berupaya melakukan komunikasi intensif dengan Sekretariat EAEU terkait konfirmasi waktu dan tempat penandatanganan yang ditargetkan paling cepat pada 20-21 Desember 2025 di EAEU Summit, St. Petersburg, Rusia. Dia pun memastikan koordinasi berjalan sangat baik dan penetapan jadwal akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk menyelesaikan Indonesia-EAEU FTA karena kesepakatan ini strategis untuk memperluas akses pasar dan memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia dengan kawasan Eurasia," kata Busan dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan seluruh negara anggota Uni Ekonomi Eurasia tengah berupaya menyelesaikan prosedur internal di tiap negara.
"Kesepakatan ini diharapkan dapat ditandatangani pada tingkat Menteri Perdagangan di hadapan para kepala negara yang hadir dalam EAEU Summit mendatang," ujarnya.
Budi juga menyatakan apresiasinya terhadap semua pihak yang terlibat aktif dan konstruktif dalam finalisasi Indonesia-EAUE FTA kepada negara anggota EAEU yaitu Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarusia, dan Kyrgystan.
"Kami mencatat dan mengapresiasi beberapa Pimpinan EAEU, antara lain Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev telah mengonfirmasikan kehadirannya pada EAEU Summit tersebut," tuturnya.
Pada 2024, perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat US$ 4,1 miliar. Ekspor Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 1,5 miliar, naik 36% dari tahun sebelumnya. Sedangkan, impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 2,4 miliar, turun 4% dari tahun sebelumnya.
(anl/ega)











































