Hati-hati, Diskon Akhir Tahun Sering Menjebak! Begini Cara Selamatkan Dompet

Hati-hati, Diskon Akhir Tahun Sering Menjebak! Begini Cara Selamatkan Dompet

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 12 Des 2025 14:20 WIB
Hati-hati, Diskon Akhir Tahun Sering Menjebak! Begini Cara Selamatkan Dompet
Foto: Getty Images/anouchka
Jakarta -

Menjelang akhir tahun, berbagai pusat belanja dan toko online berlomba-lomba menggelar pesta diskon. Mulai dari flash sale, cashback, hingga potongan harga besar-besaran diberikan untuk menarik minat belanja masyarakat.

Situasi ini sering membuat orang tergoda untuk membeli barang-barang dengan label potongan harga. Kalau tidak bijak, dompet bisa menipis sebelum tahun baru tiba atau bahkan dalam kondisi terburuk dapat mempengaruhi kondisi keuangan tahun depan.

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari, mengatakan diskon akhir tahun memang kerap menggiurkan, membuat orang ingin berbelanja banyak barang karena murah. Namun menurutnya sebelum berbelanja ada hal penting yang perlu dilakukan, yakni memeriksa kondisi keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memeriksa kondisi keuangan, yang bersangkutan dapat menentukan besaran dana yang boleh dihabiskan untuk berburu barang-barang diskon akhir tahun ini. Dengan begitu dana yang dibelanjakan tidak lebih dari kemampuan isi dompet.

"Pertama, cek dulu ada uangnya nggak untuk shopping, atau budget shopping-nya masih ada nggak? Supaya tahu limit untuk belanjanya sampai berapa banyak," kata Tejasari kepada detikcom, Jumat (12/12/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya budget untuk berbelanja ini harus di luar dari dana simpanan yang lain. Misalkan saja dana darurat, dana untuk pendidikan anak, dana untuk membayar cicilan, atau simpanan khusus lainnya. Artinya dana yang ingin digunakan harus benar-benar aman tanpa mempengaruhi kondisi keuangan ke depan.

"Kalau memang nggak ada uangnya, ya nggak usah belanja apa-apa. Toh sebentar lagi ada Lebaran juga, banyak promo diskon di online" terangnya.

Setelah menetapkan dana yang bisa digunakan untuk berbelanja di akhir tahun, sebaiknya yang bersangkutan menetapkan prioritas barang yang dibeli. Hal ini bertujuan agar tidak membeli barang-barang yang memang tidak dibutuhkan dan malah menjadi pemborosan.

"Kedua, cek apakah ada kebutuhan yang jadi prioritas saat ini. Kalau memang ada kebutuhan, maka pas banget untuk cari program diskon atau promo, sehingga kita bisa dapat barang kebutuhan dengan harga murah," jelas Tejasari.

Tapi kalau bukan prioritas, menurut Tejasari kembali ke point pertama yakni memeriksa apakah benar memiliki uang lebih untuk dibelanjakan atau tidak. Karena itu dirinya kembali menyarankan untuk berbelanja di lain waktu jika memang tidak memiliki dana yang cukup.

"Kalau nggak ada uangnya, sebaiknya jangan belanja dengan utang. karena utang berbunga akan membuat diskonnya jadi nggak berguna," tegasnya.

Senada, Perencana Keuangan Eko Endarto ikut mengatakan pesta diskon akhir tahun memang kerap memancing masyarakat untuk berbelanja. Terlebih pada periode ini, rata-rata barang belanjaan dibeli sebagai self reward usai satu tahun bekerja keras.

Sebab pada periode atau hari raya lain, disko banyak dibelanjakan untuk keperluan hari raya tersebut, misalkan saja saat Lebaran. Artinya diskon-diskon ini tak bisa sepenuhnya digunakan untuk diri sendiri.

Namun menurutnya yang menjadi masalah adalah saat diskon ini malah digunakan untuk berbelanja barang-barang yang belum atau tidak diperlukan. Membuat proses belanja malah jadi pemborosan.

"Salah satu kelebihan dari diskon ya kita dapat harga yang murah. Cuma kadang-kadang hal itu membuat kita menjadi tidak berpikir panjang. Artinya apa, kita memilih barang-barang yang kita pikir ya akan kita butuhkan, bukan kita butuhkan," ucapnya.

Untuk itu dirinya juga menyarankan untuk membuat skala prioritas dalam berbelanja. Sehingga barang-barang yang memang dibutuhkan atau menjadi incaran dapat dibeli dengan harga lebih murah, bukan karena ada diskon makanya dipaksa untuk berbelanja.

"Berbelanja apalagi dengan diskon maka kita tentukan dulu apa yang kita butuhkan. Jadi belanja cari diskon, bukan diskon membuat kita tergiur untuk berbelanja," tegas Eko.

"Pertama pasti kebutuhan dulu yang urgent, yang agak pendek dulu yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya yang habis pakai terus cepat digunakan katakan misalnya untuk kebutuhan pokok. Kalau dia masih punya uang lebih boleh dia numpuk atau dia ngumpulin untuk apa yang bisa dipakai jangka lebih panjang," terangnya lagi.

Lihat juga Video: Diskon Elektronik di Transmart: Mesin Cuci hingga Kulkas 2 Pintu

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads