Lulus Doktor IPK 4.0, Wamentan Sudaryono Bongkar Rahasia Holding BUMN

Lulus Doktor IPK 4.0, Wamentan Sudaryono Bongkar Rahasia Holding BUMN

Dea Duta Aulia - detikFinance
Selasa, 16 Des 2025 19:46 WIB
Lulus Doktor IPK 4.0, Wamentan Sudaryono Bongkar Rahasia Holding BUMN
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meraih gelar Doktor dari IPB University. Gelar tersebut diperoleh setelah dirinya berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka yang digelar di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Bogor Senin (18/12/2025) dan dihadiri sejumlah tokoh penting nasional.

Sudaryono menyelesaikan pendidikan doktoralnya dalam waktu enam tahun. Kerja kerasnya berbuah manis dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yakni 4.0.

Dalam sidang tersebut, Sudaryono mampu mempertahankan disertasi berjudul 'Evaluasi dan Strategi Optimisasi Kinerja BUMN Pasca Kebijakan Holdingisasi di Indonesia'. Penelitian ini menyoroti penguatan tata kelola serta peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah penerapan kebijakan holdingisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah organisasi mengalami perubahan, aspek Key Strategic Performance Objective (KSPO) dan pengelolaan utang menjadi sangat krusial, sehingga penguatan organisasi dan sistem pengawasan kerja menjadi penting," kata Sudaryono dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).

ADVERTISEMENT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan holdingisasi dinilai tepat, khususnya di sektor pertanian dan pupuk.

Menurut Sudaryono, sektor pupuk menjadi salah satu yang paling berhasil menerapkan kebijakan tersebut dan memberikan dampak positif yang signifikan.

"Subsidi pupuk yang tadinya diujung produk akhir, dialihkan ke subsidi bahan baku, dan ini berimplikasi positif terhadap kinerja keuangan BUMN yaitu Pupuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan bahwa holdingisasi di sektor pupuk telah menghasilkan efisiensi yang signifikan. Efisiensi tersebut bahkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Ada efisiensi 4,1 persen dan 3,6 persen yang digunakan untuk dikembalikan ke rakyat dalam bentuk diskon pupuk bersubsidi sebesar 20 persen tanpa input APBN anggaran baru," tutup Sudaryono.

Tonton juga video "Wamentan soal Beras Bulog Berkutu: Bisa Jadi Pakan Ternak"

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads