Stok Beras di Padang Menipis, Bulog Segera Kirim 20.000 Ton

Stok Beras di Padang Menipis, Bulog Segera Kirim 20.000 Ton

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 18 Des 2025 12:07 WIB
Stok Beras di Padang Menipis, Bulog Segera Kirim 20.000 Ton
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Jakarta -

Perum Bulog memastikan ketersediaan stok beras di wilayah terdampak bencana di Sumatera tetap terjaga. Bulog akan mengirim 20.000 ton beras ke Padang, Sumatera Barat seiring stok beras yang menipis.

"Kita akan berikan penebalan karena di Padang tinggal 5.000 ton beras. Kami akan tebalkan menjadi 25.000 ton ke depan. Kami akan kirim sekitar 20.000 ton ke Padang untuk meng-cover supaya Padang juga punya stok yang cukup menghadapi bencana ini," ujar Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat ditemui di Gudang Bulog Tangerang, Kamis (18/12/2025).

Berbeda dengan Padang, stok beras di wilayah terdampak bencana lainnya, seperti Aceh dan Sumatera Utara dalam posisi yang sangat aman. Saat ini stok berasnya mencapai 82.000 ton di Gudang Bulog Aceh. Ia meminta masyarakat di wilayah tersebut tidak perlu merasa khawatir atau bimbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Aceh itu sekarang ada stoknya 82.000 ton. Nah, 82.000 ton itu cukup banyak. Jadi tidak perlu bimbang dan ragu untuk masyarakat yang ada di Aceh, cukup menggunakan beras-beras yang ada di gudang-gudang Bulog di sana," tambah Rizal.

ADVERTISEMENT

Kondisi serupa terjadi di Sumatera Utara (Sumut). Rizal menyebut stok di wilayah Sumut saat ini mencapai 27.000 ton dan dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kondisi darurat.

"Termasuk juga yang di Sumatera Utara. Sumatera Utara itu ada 27.000 ton. Dengan 27.000 ton juga sama," terang ia.

Rizal memastikan stok beras di wilayah bencana tetap aman. Mengingat, penanganan bencana tidak memakan waktu sebentar. "Karena saya lihat penanganan bencana ini tidak sebentar. Bisa mungkin bertahun-tahun ini saya lihat. Jadi, perlu stok yang cukup banyak," jelas Rizal.

Lihat juga Video: Produksi Beras RI Tahun 2025 Sudah Melampaui Target

(rea/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads