Setoran Pajak Diklaim Naik, tapi Baru 78,7% dari Target

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak per November 2025 baru terealisasi Rp 1.634,4 triliun atau 78,7% dari target sampai akhir tahun Rp 2.076,9 triliun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan mengatakan jumlah tersebut telah mengalami perbaikan dibandingkan Oktober 2025.

"Secara total dilihat dari neto per bulan, bulan November secara month to month akhir November sudah tumbuh 2,5%. Kalau dilihat di akhir Oktober kemarin secara neto baru tumbuh 0,7%, bulan sebelumnya tumbuh 1%, bahkan Agustus terjadi pertumbuhan negatif untuk total pajak neto. Tetapi sekarang pajak neto sudah menjadi pertumbuhan 2,5%," kata dia dalam konferensi pers APBNKITA, di Kantor Kemenkeu, Kamis (18/12/2025).

Dalam paparannya, mayoritas komponen setoran pajak mengalami penurunan, seperti PPh Badan yang secara neto baru terkumpul Rp 263,58 triliun atau turun 9,0%. Kemudian, PPh Orang Pribadi dan PPh 21 baru mencapai Rp 216,31 triliun atau minus 7,8%. PPN dan PPnBM realisasinya Rp 660,77 triliun atau minus 6,6%.

Sedangkan PPh Final, PPh 22 dan PPh 26 terjadi perbaikan yakni terealisasi Rp 305,43 triliun atau tumbuh 1,4%. Pajak lainnya juga tumbuh 21,5% dengan realisasi Rp 186,33 triliun.

"Kita berharap akan ada perbaikan kalau yang angka paling bawah yaitu pajak lainnya yang neto ada Rp 186,3 triliun pajak lainnya yang nanti dikategorikan masuk PPh atau PPN. Ini adalah fitur ada dalam Coretax kita, jadi wajib pajak bisa membayar terlebih dahulu, kemudian nanti diofficialkan kategorinya setelah dia laporkan SPT pajaknya masing-masing," jelasnya.

Total pendapatan negara sampai akhir November 2025 mencapai Rp 2.351,5 triliun atau 82,1% dari outlook. Jumlah itu berasal dari penerimaan pajak Rp 1.634,4triliun atau 79,8% dari target, kepabeanan dan cukai Rp 269,4 triliun atau 86,8% dari target, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 44,9 triliun atau 93,2% dari target.

Tonton juga video "Kelakar Purbaya Bakal Naikkan Pajak Anggota DPR"