Perum Bulog berencana mengeluarkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Premium. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penjualan SPHP premium akan dilakukan jika usulan kebijakan satu Harga Eceran Tertinggi (HET) beras disetujui.
Dia bilang, Bulog membutuhkan kebijakan satu HET beras untuk mengendalikan harga di seluruh Indonesia. Untuk diketahui, selama ini HET beras yang diatur pemerintah berbeda-beda setiap daerah.
"Harga premium up dari gudang itu sekitar Rp 13.500/kg. Ya nanti premium yang milik gudang Bulog yang tadi SPHP Premium itu Rp 13.500/kg dari Sabang sampai Merauke akan sama. Beras premium Bulog akan dijadi satu menjadi SPHP Premium," terang dia ditemui di Kantor Perum Bulog, ditulis Selasa (30/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, beras SPHP yang berfungsi untuk mengintervensi harga beras saat mahal berkualitas medium. Dijual di pasaran juga dengan sesuai HET beras medium.
Penyaluran beras SPHP merupakan penugasan dari pemerintah kepada Perum Bulog untuk stabilisasi harga beras. Dengan adanya SPHP premium, Rizal meyakini harga akan sama di seluruh Indonesia baik itu di Pulau Jawa hingga Indonesia bagian Timur.
"SPHP Premium ini harganya flat, sama harganya. Tapi yang keluarkan Bulog semua," jelasnya.
Namun, usulan ini juga berkaitan dengan permintaan kenaikan margin Bulog menjadi sebesar 10% kepada pemerintah. Jika kenaikan margin fee ini disetujui, maka keuntungan akan digunakan untuk menyalurkan beras ke seluruh Indonesia bahkan dengan satu HET beras.
Ia menambahkan, apabila usulan kenaikan margin 10% nantinya disetujui, maka diproyeksi margin dari Perum Bulog dapat mencapai Rp 2,1 triliun. Karena selama ini dengan margin pengadaan Rp 50/kg, margin yang didapat hanya Rp 150 miliar dengan kerugian yang diproyeksi mencapai Rp 900 miliar.
Rizal menerangkan kenaikan margin akan dimanfaatkan untuk menjaga keberlanjutan Perum Bulog dalam melaksanakan penugasan negara. Pemanfaatannya diarahkan pada revitalisasi aset, pembaruan infrastruktur pascapanen, serta penguatan sistem logistik pangan nasional untuk mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
"Nah dengan harapan, dengan naik margin 10% itu bisa sampai Rp 2,1 triliun keuntungannya. Nah Rp 2,1 triliun itu harapannya, pertama bisa untuk beras satu harga dari Sabang sampai Merauke, kedua untuk kemandirian finansial. Karena selama ini mau bangun gudang, atau mau rehab, itu harus ada bantuan dari pemerintah," ujar dia.
Tonton juga video "Respons Tito Soal Penjarahan Minimarket-Gudang Bulog di Sibolga"
(ada/kil)










































