Pupuk Kaltim Bangun Mega Proyek US$ 1,5 Miliar
Rabu, 03 Okt 2007 17:06 WIB
Jakarta - Perusahaan pupuk BUMN, PT Pupuk Kaltim (PKT) akan membuat mega proyek perluasan usahanya dengan total investasi mencapai US$ 1,5 miliar.PKT yang semula yang hanya bermain di bisnis pupuk urea akan memperluas lini usaha ke sejumlah sektor. PKT akan terjun ke pembangunan pabrik pupuk NPK, pabrik pupuk phospat di Timur Tengah, pembangunan proyek komplek petrokimia di Kaltim dan pendirian pabrik CPO yang terintegerasi dengan lahan kelapa sawit untuk pengembangan biodiesel.Dirut PKT, Hidayat Nyakman menjelaskan, diversifikasi usaha ini akan memakan biaya senilai US$ 1,5 miliar."Rencana pembangunan ini telah mendapat persetujuan dari pemegang saham yang rencananya dimulai 2008-2013," kata Hidayat dalam wawancara via telpon, Rabu (3/10/2007).Dari mega proyek yang akan dimasuki itu, rencana awal adalah pendiversifikasian pabrik urea PKT ke pabrik NPK yang akan dilakukan tahun depan.Untuk sumber pendanaannya dilakukan dengan cara mengeluarkan surat utang senilai US$ 150 juta dan mencari pendanaan dari mitra."Ada yang sudah tertarik dalam pembangunan komplek petrokimia yakni Mitsui Ltd dan Mitsubishi. Nampaknya kami tidak mungkin memiliki 100 persen sehingga terbuka pada pihak lain," tutur Hidayat.Hidayat menjelaskan, aset PKT saat ini sekitar Rp 6 triliun lebih dan utang sebesar US$ 150 juta sehingga kondisi keuangan perseroan cukup sehat. Sebab rasio utang lebih kecil dibandingkan total aset.Pembangunan selanjutnya yang dilakukan adalah pabrik phospat di Timur Tengah yang diperkirakan menelan investasi US$ 300 juta. Negara yang dibidik untuk Timteng adalah Yordania, Mesir dan Maroko.Untuk CPO dan pembangunan komplek petrokimia akan diintegerasikan dengan membangun industri biofuel dan minyak sawit mentah yang terpadu dengan kebun sawit.Lahan sawit yang dibutuhkan sekitar 60 ribu hektar karena PKT rencananya akan mendirikan 10 pabrik pengolahan CPO.
(ir/qom)