Belum setahun dibuka, aset lembaga ini sudah mencapai Rp 960 juta, kredit yang sudah dikucurkan hingga saat ini telah mencapai Rp 756 juta.
"Kebanyakan yang meminjam untuk buka usaha seperti kelontong," kata pegawai Baitul Qiradh Nurtakiyah kepada detikFinance di Aceh Utara, Rabu (12/12/2007).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan dulu bekerja sebagai koki ekspatriat, namun sejak tahun 2000 memilih beralih usaha ke toko kelontong demi mendapat waktu luang bersama keluarganya. Omset perharinya mencapai Rp 1 juta.
Barang dagangannya antara lain seperti pakaian, mainan, alat sekolah, kosmetik, kerudung, gorden, dan kebutuhan rumah tangga.
Usahanya kini makin besar setelah mendapat pinjaman Rp 10 juta dari lembaga keuangan mikro tersebut. Bahkan tak tanggung-tanggung omset perharinya telah mencapai Rp 5 juta perhari. (lih/arn)