Demikian diungkapkan Sekjen Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia (Inaplas), Budi Soesanto Sadiman disela-sela Klasterisasi Industri Petrokimia dan CPO dalam Perdagangan Global" di gedung Depperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (18/12/2007).
"Akibat kenaikan harga minyak mentah internasional yang sempat mendekati US$ 100 per barel. Harga nafta meningkat sekitar 20-30% dari posisi awal 2007, yakni US$ 680 per ton menjadi US$ 840 per ton pada Desember," jelas Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan harga nafta tidak bisa mengimbangi kenaikan harga produk hilir sehingga margin laba produsen hilir terkikis. Akibatnya, produsen petrokimia hilir terpaksa menunda ekspansi," keluhnya.
(dro/arn)