Beban Puncak PLN Meningkat, Pemadaman Bisa Kian Sering

Beban Puncak PLN Meningkat, Pemadaman Bisa Kian Sering

- detikFinance
Rabu, 04 Jun 2008 08:26 WIB
Jakarta - Beban puncak PT PLN tahun 2008 ini diperkirakan semakin tinggi dari tahun sebelumnya, dan tentunya hal ini berpotensi pemadaman listrik terutama di Jawa dan Bali.

Apalagi beberapa waktu lalu pembangkit PLN di Suryalaya dan Paiton mengalami masalah, ditambah lagi potensi musim kering yang akan berdampak pada pembangkit listrik PLTA-PLTA milik PLN.
 
Demikian disampaikan oleh Direktur Jawa Bali Madura PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsudin dalam acara rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VII di gedung DPR RI Jakarta, Selasa malam (3/6/2008).
 
"Kita sudah bertemu asosiasi seperti API, HAKI dan lainnya terkait pemadaman. Saya sudah jelaskan akan terjadi situasi seperti ini, jadi kalau ada gangguan apa pun sedikit, karena beban naik terus maka tidak terhindarkan. Tahun ini kita perkirakan beban puncak mencapai 17.000 MW, beban puncak tahun lalu 16.250 MW," jelasnya.
 
Ia mengakui dengan tingginya beban puncak tersebut maka potensi masalah sedikit saja akan berdampak fatal. Ini mengingat sulitnya untuk mengurangi beban pada saat-saat titik kritis kepada para pelanggan
 
"Waduk Cirata, Saguling itu kan musim kering jadi mengalami gangguan. Kalau terjadi insiden sekaligus, kita sudah tidak bisa menghubungi pelanggan agar melakukan penurunan beban, kita perkirakan defisit hanya 300 MW tapi enggak ngejar," jelasnya.
 
Pada acara tersebut PT PLN memaparkan beberapa operasi dan rencana PLN selama tahun 2008 diantaranya masalah Target program efisiensi, efisiensi dan pengendalian beban, perkembangan parameter operasi, pengendalian beban lebih lanjut dan pertumbuhan beban puncak Januari-Mei 2008.
 
Misalnya mengenai program efisiensi 2008 melalui MFO ditargetkan bisa mencapai penghematan Rp 0,8 triliun, percepatan gasifikasi muara tawar bisa mencapai Rp 1 triliun, penekanan susut dan efisiensi internal Rp 2,7 triliun, penerapan tarif non subsidi lebih dari 6.600 menghasilkan efisiensi Rp 2,7 triliun. Sehingga total penghematan bisa mencapai Rp 5 triliun. Dengan demikian manajemen PLN yakin target efisiensi bisa tercapai.
 
Terlebih lagi adanya upaya efisiensi dan pengendalian beban melalui langkah-langkah seperti:
 
MFO nisasi PLTD-PLTD di luar Jawa 170 MW
  1. Percepatan untuk Muara Tawar 858 MW dilaksanakan dengan jadwal Pertamina, Juni 2008 sebanyak 30 BBTUD. Untuk PGN Juli 2008 sebanyak 90 BBTUFD dan Oktober 2008 sebanyak 200 BBTUD.
  2. Penurunan susut dan efisiensi inti dilaksanakan
  3. Penurunan susut realisasi triwulan I lebih baik dari tahun sebelumnya, efisiensi internal pada controlabel cost pada biaya administrasi dan biaya pemeliharaan.
  4. Penerapan tarif non subsidi sudah berjalan untuk pelanggan 6.600 VA
  5. Pembagian LHE dilaksanakan dengan pilot project.
 

(hen/qom)

Hide Ads