Menjawab pertanyaan detikcom, Senin (14/7/2008), mengenai berapa angka konkrit kenaikan itu, Koordinator Pelaksana Fungsi Pensosbud Ance Maylany mengatakan bahwa kenaikan itu terus menanjak sejak 2006, di mana saat itu tercatat 481 pemberian visa untuk turis Serbia ke Indonesia. Pada semester pertama 2008 pemberian visa mencapai 279 atau naik sekitar 10% dari periode sama tahun 2007 sebanyak 252 visa.
"Memang kalau dilihat dari jumlah mungkin dibanding perwakilan lain dinilai masih kecil. Namun arus wisatawan Serbia ke Indonesia yang terus meningkat itu menunjukkan bahwa popularitas Indonesia sebagai destinasi makin menguat, bukan negara asing lagi bagi Serbia," demikian Ance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak seperti negara lain yang menikmati layanan visa on arrival (VoA), warga Serbia masih belum menikmati fasilitas tersebut. Namun hal ini tidak menghindari kunjungan warga Serbia yang rela berlibur menempuh jarak kurang lebih sejauh 16.000 km ini.
Agen-agen pariwisata utama di Serbia umumnya sudah memiliki paket khusus wisata yang menggabungkan beberapa tempat wisata di Indonesia seperti Bali, Yogyakarta maupun Lombok. Namun, menurut mereka Bali terus menjadi penarik utama kunjungan wisata.
"Potensi alam tropis Indonesia yang digabungkan dengan budaya setempat menarik perhatian biro-biro perjalanan wisata besar di Serbia dalam mengembangkan paket-paket wisata untuk Indonesia," ujar Ance.
KBRI Beograd terus memelihara tren kenaikan ini dengan promosi dan partisipasi dalam berbagai even, seperti 30th International Fair of Tourism. Acara tahunan yang digelar sejak 1978 ini merupakan pameran wisata terbesar di Serbia dan wilayah Balkan. Sedikitnya, 700 peserta terlibat dalam acara ini, diantaranya 36 negara termasuk Indonesia. (es/es)