Pembangunan pabrik untuk produksi pertama Tata Nano kini masih tersandung masalah lahan. Kaum oposisi negara bagian West Bengal terus mengkritik Tata Motors yang dituding mengambil lahan dengan paksa.
Kaum opsisi menuding pemerintah negara setempat mengambil alih 403 hektar lahan untuk produksi itu secara paksa. Padahal pada Januari lalu, pengadilan menolak klaim pengambilalihan lahan dilakukan secara ilegal. Namun protes tetap tidak berhenti, bahkan aksi-aksi demo terus berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat perhatian terhadap adanya gejolak, gangguan dan keamanan para karyawan kami, peralatan dan investasi di lokasi proyek itu," kata chairman Tata Motors, Ratan Tata seperti dikutip dari BBC, Senin (25/8/2008).
Pimpinan kelompok partai Oposisi West Bengal, Mamata Banerjee telah mengumumkan untuk mengepung pabrik itu pada Minggu kemarin. Politisi wanita yang memimpin Partai Kongres Trinamool itu bersikeras minta lahan dikembalikan kepada petani lokal. Ia juga bersikeras tak mau berkompromi.
"Kami tidak tertarik dengan siapa Tata atau Data. Sebuah industri yang bagus seharusnya juga bagus secara kemanusiaan," ketusnya.
Ditengah segala ketidakpastian tersebut, sejumlah negara bagian langsung menawarkan diri untuk menjadi lokasi pembangunan pabrik pertama Tata Nano. Mereka justru merasa gembira bisa menjadi bagian untuk pembangunan pabrik Tata Nano.
Hal ini akan membuat pemerintah West Bengal khawatir karena selama ini mereka sudah sangat kesulitan menarik investor akibat kebijakan yang sering dikritik partai komunis.
"Secara umum, pemerintah West Bengal dan masyarakatnya harus mengerti bahwa akhir dari apa yang dilakukan Tata akan memberi dampak positif bagi negara bagian dan juga masyarakatnya," ujar seorang pebisnis.
Kedatangan Tata Nano kini sudah sangat dinanti-nantikan, setelah diluncurkan Januari 2008 lalu. Tata bahkan sudah mengungkapkan keinginannya untuk membawa Nano hingga keluar negeri, termasuk Indonesia.
Menperin Fahmi Idris sebelumnya telah mengungkapkan, Tata Nano berniat memasukkan mobil murahnya ke Indonesia.
Akan kah rencana itu tetap terealisasi ditengah semua permasalahan di India? (qom/qom)