Perusahaan sekuritas papan atas di Jepang Nomura melaporkan kerugian US$ 302 juta atau 27,5 miliar yen atas skandal yang dilakukan Madoff.
"Dampak dari kasus ini relatif terbatas terhadap dengan perhitungan modal kami," bunyi pernyataan Nomura seperti dilansir dari AFP, Senin (15/12/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santander juga mengatakan telah melakukan investasi sendiri untuk produk Madoff senilai 17 juta euro. "Jadi hubungan dari Santander adalah nasabah Santander melakukan investasi di Optima senilai 2,01 miliar euro," bunyi pernyataan Santander.
Sedangkan BNP Paribas melaporkan kerugian senilai 350 juta euro atau US$ 470 juta. Namun itu bukan berupa investasi langsung melainkan risko
dari transaksi bisnis dan jaminan untuk lindung nilai. Bank-bank lain seperti Royal Bank of Scotland juga mengakui memiliki eksposre di Madoff namun merinci secara detail.
Madoff, yang merupakan pendiri Bernard L. Madoff Investment Securities LLC dituduh melakukan "Skema Ponzi" hingga US$ 50 miliar. Jika terbukti, maka ini akan menjadi salah satu kasus pembobolan terbesar setelah kasus kebangkrutan Enron tahun 2001 lalu.
Skema Ponzi merupakan sebuah istilah untuk praktek kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor yang mau menyimpan dana investasinya lebih lama di perusahaan investasi seperti sekuritas, bank, asuransi ataupun investment banking. Para invesor umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu darimana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikan.
Madoff dituding menggunakan 'Skema Ponzi' sejak tahun 2005. Pada minggu pertama Desember, Madoff mengatakan kepada pekerja seniornya bahwa investor meminta US$ 7 miliar uangnya kembali, dan dia mengatakan sedang berjuang untuk membayarnya. Investor menarik uangnya dari hedge fund karena untuk mengurangi risiko di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian.
(ir/lih)