Anak Usaha Indika Beri Dividen US$ 100 Juta

Anak Usaha Indika Beri Dividen US$ 100 Juta

- detikFinance
Selasa, 17 Feb 2009 10:04 WIB
Jakarta - Anak-anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) bakal memberi dividen sebesar US$ 100 juta pada semester I-2009. PT Kideco Jaya Agung akan memberikan sebesar US$ 90 juta.

"Juli nanti, kita akan dapat dividen dari anak-anak usaha sebesar US$ 100 juta," ujar Investor Relations INDY, Retina Rosabai saat dihubungi detikFinance, Selasa (17/2/2009).

Menurut Retina, sumbangan dividen terbesar akan diberikan oleh PT Kideco Jaya Agung, salah satu anak usaha perseroan yang bergerak di bidang pertambangan batubara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kideco merupakan perusahaan batubara terbesar ketiga di Indonesia. INDY bukan pengendali saham di Kideco, melainkan hanya menerima kontribusi ekuitas dari kepemilikan saham sebesar 46% di Kideco.

Pemegang saham pengendali Kideco adalah Samtan Co Ltd yang menguasai 49% saham Kideco. Sisanya dimiliki oleh PT Muji Inti Utama sebesar 5%.

"Dividen dari Kideco yang akan kita terima Juli nanti sebesar US$ 90 juta. Sisanya yang US$ 10 juta dari anak-anak usaha yang lain seperti Tripatra dan sebagainya," ujar Retina.

Tahun 2008, Kideco memproduksi 22 juta ton batubara dengan perkiraan harga rata-rata yang akan diterima berkisar antara US$ 45-50 per ton. Dengan asumsi itu, perkiraan pendapatan Kideco akan mencapai US$ 990 juta hingga US$ 1,1 miliar. Naik drastis dibandingkan posisi tahun lalu sebesar US$ 702 juta.

"Tahun ini Kideco menargetkan produksi 24 juta ton. Dari target tersebut, sekitar 21 juta ton sudah kontrak. Sisanya 3 juta untuk dijual di spot," ujar Retina.

Retina belum dapat memprediksi harga rata-rata batubara yang akan diterima Kideco tahun depan. Namun dari angka 21 juta ton yang sudah dikontrak untuk tahun depan, sebesar 2 juta ton sudah memiliki harga kontrak batubara.

"Dari 21 juta itu, sebanyak 500 ribu ton di harga US$ 97 per ton. Kemudian 1,5 juta ton di harga US$ 83 per ton. Jadi yang 2 juta ton sudah ada harganya, untuk sisanya 19 juta ton sudah kontrak namun masih negosiasi harga," jelas Retina.

Tripatra sedang mengincar 7 proyek senilai US$ 2 miliar. Pengajuan proposal sudah dilakukan. "Tripatra sedang mengikuti tender sekitar 7 proyek. Nilainya kira-kira US$ 2 miliar," ujarnya.

Sayangnya, Retina enggan membeberkan informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek tersebut. Ia hanya mengungkapkan semua proyek tersebut untuk operasi di wilayah Indonesia.

"Semua proyek itu ada di Indonesia, tapi pemilik proyeknya kombinasi antara asing dan lokal," ujar Retina.

Retina mengatakan, sebagian dari proyek-proyek yang sedang dibidik tersebut, adalah milik rekan bisnis Tripatra yang sudah bekerja sama selama ini.

Meski ia tidak mau menyebutkan, berdasarkan catatan detikFinance, selama ini Tripatra telah melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti Exxon Mobil, Chevron dan Conoco-Philips. (dro/ir)

Hide Ads