"Target penjualan ini naik 15,17% dibanding 2008 sebesar 17,8 juta ton," kata Presiden Direktur ITMG Somyot Ruchirawat di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (17/4/2009).
Somyot mengatakan, untuk mencapai target tersebut perseroan mulai ekspansi yang telah dilakukan sebelumnya yaitu kegiatan produksi batu bara di blok selatan PT Trubaindo Coal Mining. Selain itu, perseroan juga telah memperoleh izin untuk menambang di blok timur PT Indominco Mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Somyot menambahkan, tahun ini pihaknya berupaya meningkatkan posisi kompetitifnya di kawasan Asia Tenggara dan Timur Laut, terutama dengan memperkuat hubungan dengan pelanggan di pasar regional seperti China, India,
Jepang, Korea, Malaysia, Thailand, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia.
Langkah ini penting dilakukan mengingat sebagian besar pasar perseroan adalah pasar ekspor. Negara-negara tujuan ekspor terbesar perseroan tahun lalu adalah Jepang (23%), Korea Selatan (13%), Thailand (12%) dan Taiwan (10%).
Porsi pasar lokal hanya 8%. Kendati demikian, perseroan akan memperbesar porsi lokal tahun ini. "Tahun ini kami akan memperbanyak penjualan batu bara di pasar lokal," katanya.
Sayangnya ia tidak menyebutkan peningkatan porsi pasar domestik yang dimaksud. Somyot menambahkan, sepanjang 2008 ITMG telah membayar dividen sebanyak tiga kali, yakni semester I-2008 sebesar Rp 295 per saham dan dividen triwulan III-2008 sebesar Rp 344 per saham, serta dividen triwulan IV-2008 yang akan dibayar pada 28 Mei 2009 sebesar Rp 706 per saham.
"Sehingga total dividen 2008 sebesar Rp 1.345 per saham," ujar Somyot.
Pada 2008, perseroan mencatatkan laba bersih US$ 235 juta, melejit 321% dibanding 2007 sebesar US$ 56 juta. Peningkatan itu dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata batu bara perseroan pada 2008, menjadi US$ 74 per ton, dibanding sebelumnya US$ 42 per ton.
Sementara itu, total penjualan tumbuh 71% atau mencapai US$ 1,32 miliar dibanding sebelumnya US$ 772 juta. Meski demikian, total volume penjualan 2008 turun 1,66% menjadi 17,8 juta ton dari tahun 2007 sebesar 18,1 juta ton.
(dro/ir)