Indofood Sudah Layak Beli

Rekomendasi Saham

Indofood Sudah Layak Beli

- detikFinance
Rabu, 06 Mei 2009 10:43 WIB
Jakarta - Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) layak untuk trading beli seiring dengan makin membaiknya kinerja perusahaan dan rencana pengurangan utangnya.

"Kami mempertahankan rating Indofood Sukses Makmur (INDF) pada 'trading buy' dengan target harga Rp 1.485 (dari sebelumnya Rp 1.350) dengan menaikkan valuasi SOP sebesar 15%, discount to NAV tetap 20% yang merupakan 11x dan 8.4x CY09-10 P/E," bunyi riset CIMB GK Securities, Rabu (6/5/2009).

CIMB juga menaikkan asumsi earning sebesar 18-24% karena beberapa alasan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


  • 1-6% earning upgrade di Indoagri.
  • Menaikkan margin 130-170 basis poin karena EBIT margin yang lebih tinggi untuk mie instant.
  • Asumsi rupiah yang kami naikkan ke Rp 10.1 k dan Rp 10 k untuk tahun 2009-2010.

Volume mie instant naik 13,4% qoq ke 215 juta bungkus/minggu sementara volume tepung terigu naik 11% qoq dengan pangsa pasar naik ke 63% dari 60%. Ancaman terutama adalah impor tepung ilegal dan kompetisi datang dari diferensiasi produk daripada perang harga.

CIMB memberi kajian ke Indofood:

EBITDA margin dari 'consumer branded product' (CBP) INDF naik ke 10,9% pada triwulan I-2009 karena margin mie instant yang naik ke 12,2%, tertinggi dalam 20 kwartal. Kontribusi CBP terhadap total menjadi naik ke 38%, tertinggi dalam 5 tahun.

Karena berkurangnya kompetisi serta strategi yang mengutamakan margin daripada volume, margin yang tinggi ini akan bertahan. Oleh karena itu, CIMB menaikkan estimasi EBIT margin kami dari 6% menjadi 12%.

Bogasari Lewati Masa Sulit                                               
 
EBIT margin untuk Bogasari pada triwulan 1-2009 sebesar 4,4% merupakan yang terburuk sejak triwulan III-2003, namun CIMB percaya akan mulai membaik karena alasan berikut:

  1. Biaya inventory yang tinggi mulai menurun (harga gandum pada 1Q sebesar $349/ton vs kurang dari $300/ton saat ini.
  2. ASP dipangkas hingga 11% pada Jan-Feb09 dan seterusnya mulai dikenakan lagi PPN 10% pada tepung terigu, namun menaikan harga lagi sebesar 5% pada Mar09;
  3. Penguatan Rupiah.

INDF kembali menunjukan ingin mengurangi net gearing (hutang) ke 80% dari 114% pada 1Q09. Menurut kalkulasi CIMB, hal ini bisa tercapai dengan cara:

  1. Memangkas capex dari Rp 3,45 triliun menjadi Rp 2 triliun.
  2. Membayar obligasi senilai Rp 976 miliar yang jatuh tempo 7 Juli 2009
  3. Penurunan EBIT kurang dari 3% YoY (1Q sekitar +5% YoY) menurut kami tidak sulit untuk dicapai.
 

(ir/qom)

Hide Ads