BNI & Mandiri, Serupa Tapi Tak Sama

Rekomendasi Saham

BNI & Mandiri, Serupa Tapi Tak Sama

- detikFinance
Rabu, 27 Mei 2009 10:48 WIB
Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memiliki banyak persamaan, keduanya BUMN yang didominasi oleh segmen korporasi dan komersial. Namun dibalik persamaan itu, kedua bank sangat berbeda kinerjanya.

"Perbedaannya, masing-masing memiliki strategi dan metode eksekusi sendiri, dengan tim dan cara kerja yang berbeda sehingga memiliki valuasi yang berbeda," kata analis CIMB, Mulya Chandra CFA, Rabu (27/5/2009).   

Secara fundamental, BMRI telah menuai hasil dari recovery, sementara BBNI masih berupaya dalam perubahan. CIMB melihat ada ketidakseimbangan dari valuasi keduanya, sehingga valuation gap saat ini tidak fundamental.      

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun BMRI menghasilkan ROE 2x lebih tinggi daripada BBNI pada tahun 2008 keduanya diperdagangkan dengan valuasi yang sama. Menurut Mulya, BBNI seharusnya didiscount dari valuasi BMRI.

Dalam 2 bulan terakhir, harga BBNI telah naik 210% dan outperform bank lainnya 45-98%, lebih cepat dari fundamental. Reverse GGM menunjukan bahwa BBNI saat ini diperdagangkan pada 1,4 PBV dengan ROE 18%, jauh di atas ROE tahun 2008 7,9%.

BMRI diperdagangkan pada 1,5 PBV dengan ROE 18%, yang sejalan dengan ROE tahun 2008 17,4%. BMRI juga menunjukan ROE yang lebih stabil vs BBNI yang terlalu volatile (12% & 13% pada tahun 2005-2006 namun turun ke 5% pada tahun 2007)
                                                                                
"Valuation gap keduanya hanya sekitar 0,1x PBV (vs historical 0,5x PBV). Kami memutuskan untuk menurunkan rating BBNI dari neutral menjadi underperform dengan target harga tetap di Rp 1.300, sementara kami mempertahankan rating BMRI pada outperform dengan target harga Rp.3450," ulas Mulya.

Menurutnya, BBNI mungkin tidak bisa mempertahankan ROE triwulan I-2009 sebesar 15% karena dihasilkan dari turunnya cost-income ration (CIR) secara signifikan yang tidak sustainable. BBNI CIR turun dari 50% pada FY08 ke 40% pada triwulan I-2009 dan historical 60%, karena kenaikan other operating income serta turunnya operating expense, dimana menurut CIMB akan kembali ke level 50% secara long term dan menurunkan ROE ke sekitar 10%.

CIMB melihat upside pada BMRI karena sudah tidak perlu melakukan write off seperti tahun 2007-2008 (dari NPL 16% menjadi 5%) sehingga bisa menghasilkan laba bersih dan ROE yang lebih tinggi. Akuisisi Tunas Finance dan Bank Sinar yang dilakukan BMRI bisa menaikkan NIM saat ini. Menurut simulasiCIMB, BMRI dapat menaikkan sebesar 3%.
                                                                                                 
Potensi divestasi 5% saham greenshoe BBNI dengan harga minimal Rp 2.050 (karena pemerintah tidak mau menjual rugi) juga bisa menjadi overhang bagi BBNI dan peluang re-rating, sebelum terjadi perubahan fundamental yang
justified.

Sementara itu BMRI tidak memiliki overhang, karena rencana divestasi 7% sahamnya telah ditolak oleh kementerian BUMN.

Saham BBNI pada perdagangan pukul 10.38 JATS, Rabu (27/5/2009) naik Rp 10 menjadi 1.630 dan BMRI stagnan di level 2.750 per saham.

(ir/qom)

Hide Ads