Demikian disampaikan dalam skema akuisisi yang dipublikasikan DOID seperti dikutip detikFinance, Senin (31/8/2009).
DOID telah menandatangani pra perjanjian jual beli dengan Buma terkait rencana akuisisi tersebut. Buma merupakan kontraktor batubara peringkat dua terbesar di Indonesia dengan penguasaan pasar sebesar 19% di 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DOID akan mengambil alih 2,05 juta saham (99,99%) Buma di harga US$ 117 per saham. Skema pembelian adalah DOID akan membeli 1,947 juta saham dari PT Bukit Makmur Widya senilai US$ 228 juta dan 102.499 saham dari Johan Lensa senilai US$ 11,999 juta, serta Edy Suwarno akan membeli 1 saham milik Johan Lensa senilai US$ 117.
Total nilai akuisisi 99,99% saham Buma senilai US$ 240 juta. Harga penjualan akan dibayar pada tanggal penyelesaian (closing date) paling cepat pada 8 Oktober 2009 dan paling lambat pada 31 Oktober 2009.
Sumber pendanaan akuisisi ini berasal dari pendanaan eksternal seperti pinjaman bank maupun pihak ketiga lainnya. Direktur DOID Ricardo Suhendra Wirjawan mengatakan, perseroan sedang mencari pendanaan sebesar US$ 550 juta terkait akuisisi ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk membayar akuisisi sebesar US$ 240 juta dan membiayai kembali (refinancing) utang bank yang dimiliki Buma dengan nilai hingga US$ 310 juta.
Terkait akuisisi ini, DOID bakal menggelar RUPS Luar Biasa pada 30 September 2009 untuk meminta persetujuan pemegang saham.
(dro/qom)