"Tahun depan ditargetkan produksi 1 juta hingga 1,2 juteea ton dari tambang tersebut mulai awal tahun depan," ungkap Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto saat dihubungi, Kamis (22/10/2009).
Achmad menyatakan tambang yang baru diakuisinya dari Rajawali Corporation tersebut sudah mulai berproduksi sekitar 100 -150 ton sejak bulan Oktober hingga akhir tahun.
Tambang tersebut saat ini dikelola oleh PT Internasional Prima Coal, dimana di dalam konsorsium tersebut, PTBA memiliki 51 persen saham dan sisanya dimiliki oleh PT Rajawali Corporation.
"Transaksi deal-nya Agustus 2008 senilai US$ 17,5 juta," ungkapnya.
(epi/dnl)