Capital Injection OKAS Ke Multi Nitrotama Kelar Akhir Tahun Ini

Capital Injection OKAS Ke Multi Nitrotama Kelar Akhir Tahun Ini

- detikFinance
Minggu, 29 Nov 2009 12:15 WIB
Jakarta - PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) selesai menyuntikan modal Rp 100 miliar, kepada anak usahanya, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), pada akhir tahun 2009. Bulan depan, OKAS menyuntikan lagi dana sebesar Rp  6 miliar ke MNK.

Menurut President & CEO PT Multi Nitrotama Kimia NC. Judyono, sumber penambahan modal yang di dapat OKAS berasal dari right issue yang dilakukan perusahaan Oktober lalu. Bulan ini,
OKAS telah menyuntikkan Rp 94 miliar kepada MNK.

"Ancora Indonesia Reaources lakukan capital injection kepada perseroan Rp 100 miliar, dan sebagai dari dana Right Issue Ancora. Sudah Rp 94 miliar, sisanya bulan depan," jelas Judyono kepada detikFinance melalui sambungan telepon, Minggu (29/11/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total modal kerja MNK saat ini, mencapai Rp 300 miliar. Dengan rincian dana pinjaman sebesar 60%, dan 40% lain, didapatkan dari kas internal dan capital injection yang dilakukan induk usaha perseroan. Menurut Judyono, yang terpenting bagi perseroan adalah menjaga bottom line
dari modal kerja, sekitar Rp 60 miliar.

"Itu sudah cukup untuk operasional. Namun jika ada rencana ekspansi, pasti ada penambahan
modal kerja," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Juyono juga menuturkan bahwa MNK akan membangun gudang Amonium Nitrat (AN) di Samarinda, Kalimantan Selatan. Ini ditujukkan agar peningkatan infrastruktur perseroan dapat berjalan maksimal.

"Kami akan bangun pabrik seluas 18 hektar di Samarinda. Dana yang dianggarkan, didapat dari capex sebesar US$ 2-3 juta," imbuh Judyono .

Sampai akhir 2009, MNK menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 9 juta. Pada tahun depan jumlahnya meningkat menjadi US$ 50 juta. Pada 2010, MNK juga menargetkan pendapatan support mining mereka di level Rp 1-1,1 triliun, dengan EBITDA berkisar Rp 170-180 miliar.

"Untuk bottom line (laba) sebelum pajak mungkin berkisar di angka Rp 130-140 miliar," imbuhnya.
(wep/epi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads