"Beberapa investor telah menyatakan minat membeli saham perdana PP dengan nilai lebih dari Rp 200 miliar pada range harga Rp 750-800 per lembar saham," ujar Direktur Utama PT PP (Persero) Musyanif, Kamis (21/1/2010).
Ia mengatakan, target perolehan dana pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sekitar Rp 832 miliar pada 8 Februari 2010. "PP menargetkan dana IPO sebesar Rp 832 miliar, sehingga dapat memperkuat ekuitas PP menjadi Rp1,2 triliun," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan modal kerja merupakan upaya meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mendapatkan proyek-proyek konstruksi baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Pada tahun 2010, perseroan akan mendapatkan kontrak di sektor konstruksi, dengan nilai Rp 16,6 triliun. Ini terdiri dari Rp 3,6 triliun yang sedang dikerjakan (on going), dan Rp 13 triliun merupakan kontrak baru.
Khusus pada kontrak pengerjaan konstruksi yang akan selesai di tahun 2010 adalah Stadion Olahraga Riau, pembangkit listrik Paiton, Jawa Timur, dan proyek jalan APBN.
"Tahun 2010 ini perseroan akan lebih banyak menggarap proyek pemerintah,termasuk BUMN, dengan porsi sebesar 70 %, sedangkan sisanya untuk swasta," jelasnya.
Lanjutnya, PP juga dipercaya perusahaan asing asal Jepang dan Korea untuk bekerjasana (joint operation) menggarap sejumlah proyek di Indonesia yang dibiayai pinjaman luar negeri.
"Kami sudah biasa bekerjasama dengan kontraktor dengan reputasi dan kaliber internasional seperti Kajima, Taisei, dan TOA untuk menggarap proyek konstruksi skala besar (di atas Rp100 miliar)," ujarnya.
Di Jedah, dirinya mengaku, PP dipercaya perusahaan milik keluarga Bin Laden untuk membangun dua proyek sekaligus dengan nilai masing-masing Rp 250 miliar.
(dro/dro)