Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Kamis, 11 Mar 2010 09:43 WIB
Jakarta - Dow Jones: Pasar saham US naik dalam 2 hari setelah turunnya persediaan barang grosir dan perbaikan pada pasar obligasi yang memberikan tanda bahwa ekonomi telah mengalami penguatan menutupi ketakutan Cina yang akan menaikkan tingkat suku bunganya. Citigroup Inc. mengalami kenaikan 3.7% setelah menjual trust preferred securities untuk menaikkan modal.

American Intenational Group Inc. naik 11% di tengah spekulasi penjualan aset akan memperbaiki usahanya. INdeks Standard & Poor's 500 (+0.5%) ke 1,145.61. Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 1% ke 10,567.33.

Regional Pagi: Bursa Asia menguat di awal perdagangan Kamis. Saham-saham Jepang menguat setelah surat kabar Nikkei melaporkan pemerintah akan menaikkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi negara serta depresiasi yen. Sony Corp, yang memperoleh 22% penjualannya dari AS., naik 2.4%. Kawasaki Kisen Kaisha Ltd., jaringan pengapalan no. 3 di Jepang, menguat 1.4% setelah Nikkei mengatakan perusahaan akan mencatatkan penurunan rugi. JFE Holdings Inc (-1.9%) setelah Nikkei mengatakan Vale SA menaikkan harga bijih besi. Nikkei 225 (+0.7%) 10,638 S&P/ASX 200 (+0.1%) 4824 Kospi (+0.36%) 1668 STI (+0.36%) 2872

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Commodity: Harga minyak untuk pengiriman bulan April turun 35 sen, menjadi US$ 81.74 per barel, setelah Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak naik 1.4 juta barel, dibawah estimasi consensus bloomberg yang mencapai 2 juta barel. WTI Crude (-0.4%) $ 81.8/barrel Gold (unc) USD 1,109/ t oz CPO (-0.1%) RM 2,700/MT Nickel (-3.3%) USD 21,520/MT Tin (+1.1%) USD 17,750/MT

Economic & Industrial News

General: 4 Wakil Indonesia Dalam Daftar Orang Terkaya Dunia

Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di dunia di tahun 2010. Taipan Meksiko Carlos Slim Helu berhasil mendepak Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 53,5 miliar atau hampir mencapai 3/4 cadangan devisa Indonesia. Berikut 10 besar orang terkaya di dunia dalam daftar yang dirilis Forbes dan dikutip detikFinance, Kamis (11/3/2010):
1.       Carlos Slim Helu (US$ 53,5 Miliar)
2.       Bill Gates (US$ 53 Miliar)
3.       Warren Buffet (US$ 47 Miliar)
4.       Mukesh Ambani (US$ 29 Miliar)
5.       Lakshmi Mittal (US$ 28,7 Miliar)
6.       Lawrence Ellison (US$ 28 Miliar)
7.       Bernard Arnault (US$ 27,5 Miliar)
8.       Eike Batista (US$ 27 Miliar)
9.       Amancio Orgega (US$ 25 Miliar)
10.    Karl Albrecht (US$ 23,5 Miliar)

Dalam daftar orang terkaya di dunia tersebut, terdapat pula perwakilan Indonesia. Namun wakil Indonesia pada tahun 2010 ini menyusut dibandingkan tahun 2009. Satu nama yakni Sukanto Tanoto keluar dari daftar orang terkaya dunia di tahun 2010. Pada tahun 2009 lalu, Sukanto Tanoto menempati posisi 450 dengan kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar. Perwakilan Indonesia dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes adalah:

Michael Hartono, posisi 258 (70 tahun) US$ 3,5 Miliar
R Budi Hartono, posisi 258 (69 Tahun) US$ 3,5 Miliar
Martua Sitorus, posisi 316 (50 tahun) US$ 3 Miliar
Peter Sondakh, posisi 437 (58 tahun) US$ 2,2 Miliar.

Economy: Kejar Peringkat Utang Tertinggi

Indonesia diperkirakan mampu mencapai peringkat utang tertinggi, yakni investment grade, dari lembaga pemeringkat kredit dunia dalam satu tahun ke depan. Dengan status investment grade,diharapkan akan menekan biaya penerbitan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah dan swasta Indonesia karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Saat ini peringkat utang Indonesia ada di level BB plus oleh Fitch. Standard & Poor's memberikan peringkat BB minus, sedangkat Moody's Investors Services menetapkan Ba2. Itu artinya masih dua notches (level) di bawah investment grade.

Kenaikan peringkat ini diberikan karena ada peningkatan cadangan devisa, pengembangan alokasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat. Indonesia dinilai stabil.

Economic: Ekonomi Kuartal I Tumbuh 5%

Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 1Q10 mencapai di atas 5% dari produk domestik bruto (PDB), seiring dengan meningkatnya kinerja investasi dan ekspor, ungkap Menteri Keuangan. Optimisme serupa diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menyebutkan tingginya pertumbuhan ekonomi 1Q10 karena terpengaruh oleh kinerja ekspor dan investasi yang mulai menggeliat.

Banking: LPS Pertahankan Bunga Penjaminan

Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mentapkan suku bunga wajar penjaminan (LPS Rate) tetap untuk semua jenis simpanan dan skala bank. Berdasarkan ketetapan yang berlaku untuk periode 15 Maret 2010 sampai dengan 14 Mei 2010 LPS Rate untuk simpanan denominasi rupiah bank umum sebesar 7% dan mata uang valuta asing 2,75%. Adapun, untuk simpanan rupiah bank perkreditan rakyat sebesar 10,25%.

Property: Nilai Investasi 11 Mal baru di Jakarta capai Rp 6,5T

Pengembangan 11 pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta akan menelan dana investasi sekitar Rp 6,5 trilliun. Pembangunan mal ini akan berlangsung dalam kurun waktu 2010-2011. Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panagian Simanungkalit mengatakan, tingginya minat mendirikan mal ditopang perbaikan kondisi perekonomian dalam negeri. Kesepakatan perdagangan bebas Asean-Tiongkok (AC-FTA) juga berdampak positif terhadap pengembangan mal di Tanah Air.

Energy: Ekspor CPO ke Eropa bakal tercancam

Ekspor minyak sawit dan turunannya menuju Eropa saat ini menemui banyak halangan. Selain adanya kebijakan registrasi penggunaan bahan kimia atau REACH (registration, evaluation, authorization, and restriction of chemical), industry minyak sawit juga bakal berhadapan dengan rencana kebijakan tentang aturan penggunaan biodisel atau Uni Eropa Directive. Dalam kebijakan itu, biodisel yang bersumber dari minyak sawit alias crude palm oil (CPO) tidak dikategorikan sebagai produk biodisel yang bisa mengisi pasar Eropa dengan alasan tertentu.

Corporate news

MEDC: Laba 2009 Anlok Lebih dari 50%

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), operator 18 blok minyak dan gas di Indonesia, mencatatkan penurunan laba bersih hingga lebih dari 50% pada 2009 dibandingkan 2008. Penurunan itu disebabkan oleh rendahnya rata-rata harga minyak sepanjang 2009 serta tidak adanya penjualan aset selama tahun lalu, ungkap Komisaris Utama Medco Internasional Hilmi Panigoro.

Semenentara itu melalui naka usahanya, Medco International Ventures, menyiapkan dana US$400 juta atau sekitar Rp3,64 triliun untuk membiayai pengembangan sumur minyak Area 47 di Libya. Dana tersebut merupakan 50% dari total kebutuhan pembangunan fasiliats produksi migas Libya yang mencapai US$800 juta. Sisanya berasal dari pendanaan yang disediakan oleh Libyan Invetsmnet Authority (LIA). Hingga akhir 2010, Medco Energy menargetkan rata-rata produksi minyak sebanyak 31 ribu bph, dan saat ini telah mencapai sekitar 32 ribu bph. Sedangkan produksi gas ditargetkan mencapai 145 juta kubik , dari rata-rata saat ini sebanyak 137 juta kaki kubik.

ADHI: Laba Adhi Karya Melonjak 84%

Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan laba bersih sebesar Rp 150 miliar (unaudited) di pada tahun 2009. Angka ini naik sekitar 84 persen dari perolehan laba tahun 2008 lalu sebanyak Rp 81,48 miliar. Menurut Direktur Utama ADHI Bambang Triwibowo, pendapatan perseroan di akhir tahun 2009 tercatat sekitar Rp 8-9 triliun, naik sekitar 20,5-35,5 persen dari perolehan pendapatan di tahun 2008 silam sebanyak Rp 6,639 triliun

Dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) tahun 2009 lalu, perseroan ditargetkan bisa meraup laba bersih sebanyak Rp 120 miliar. Dengan begitu, perolehan laba ADHI sebelum audit itu sudah melebih target. Sebelumnya, Adhi Karya sudah berhasil meraih proyek baru pembangunan Mangkuluhur Office Tower senilai Rp 455,487 miliar (termasuk PPN 10%). Mangkuluhur Office Tower merupakan bangunan gedung dengan basement 3 lantai dan perkantoran 30 lantai yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kavling 1. Pemilik Mangkuluhur Office Tower ini adalah PT Wisma Purnayudha Putra dengan waktu pelaksanaan diperkirakan selama 21 bulan.

BMRI: Mandiri dan BRI Cetak Laba Rp 15 Triliun – unaudited

Dua bank terbesar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), membukukan laba bersih sebelum audit 2009 sebesar Rp 15,08 triliun, atau naik 33% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,27 triliun. Kedua bank tersebut kemungkinan akan menerbitkan laporan keuangan audited pada akhir bulan ini.

NISP: Targetkan Pertumbuhan Laba 30%

PT OCBC NISP Tbk menargetkan laba mencapai Rp566,6 miliar tahun ini atau tumbuh 30% dibanding tahun lalu. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30% pada 2010, yakni dari Rp21,88 triliun pada 2009 menajdi Rp28,44 triliun. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding capaian tahun 2009 sebesar 6%. Tahun lalu, penyaluran kredit terbesar ke sektor konsumsi (30,2% dari total kredit peusahaan, diikuti perindustrian 23,8%, perdagangan 22,9%, jasa 15,3% dan sektor lain 7,8%.

TLKM: CIMB Niaga & Telkom sinergi layanan TI

PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bersinergi dalam pemanfaatan sumber daya perusahaan yang berkaitan layanan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam rangka pertumbuhan bisnis kedua perusahaan. Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D. James Rompas mengatakan dalam kerja sama pihaknya akan memanfaatkan jasa telekomunikasi, informasi, media dan edutainment yang dikelola dan disediakan oleh Telkom.

BTEL: Bakrie Telecom dan Icon+ Sepakati Interkoneksi

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) sepakat menjalin kerja sama interkoneksi untuk kawasan timur Indonesia. Penandatanganan kerja sama (PKS) ini merupakan langkah awal dua belah pihak untuk mempersiapkan diri saling membuka trafik interkoneksi.

ELSA: Raih Kontrak US$55,19 Juta

PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan kontrak jasa oilfield services senilai US$55,19 juta atau sekitar Rp500 miliar per Februari 2010. Perseroan juga memperoleh kontrak baru untuk jasa pemeliharaan sumur produksi senilai US$20 juta. Saat ini, Elnusa menyelesaikan kontrak proyek yang masih berjalan senilai US$28,92 juta. Proyek tersebut antara lain workover, snubbing, dan well testing barge di Kalimantan Timur. Selain itu, perseroan tengah mengerjakan proyek jasa operasi dan perawatan sistem jalur pipa dan fasilitas produksi di Jawa dan Sumatera.

ELTY: Bakrieland Emisi Obligasi Konversi US$ 150 Juta

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), melalui anak perusahaannya BLD Investments Pte Ltd melakukan penawaran obligasi dengan jaminan saham (guaranteed equity-linked bonds) sejumlah US$ 150 juta. Dalam aksi korporasi tersebut, perusahaan menetapkan Credit Suisse Limited sevagai agen penempatan dalam proses penawaran secara terbatas obligasi, dan akan ditawarkan kepada investor keuangan institusional. Dana yang diperoleh akan diggunakan untuk keperluan pembiayaan perusahaan termasuk modal kerja.

BNII: Salurkan KPR Rp4,64 Triliun

PT Bank International Indonesia Tbk (BII) telah menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp4,64 triliun. Perseroan masih mengejar penyaluran KPR baru senilai Rp960 miliar hingga akhir tahun ini. Saat ini counter rate KPR perseroan sebesar 10,49-13,99% untuk perumahan (mortgage) dan 11,49-14,49% untuk Rumah Maxima (multiguna). Hingga akhir tahun 2009, KPR mengontribusi 12% dari total penyaluran kredit.

BNLI: Bank Permata Dapat Suntikan Dana Segar

PT Bank Permata Tbk akhirnya mendapat dana segar berupa obligasi subordinasi sebesar Rp700 M dari pemegang saham utama, Standard Chartered Bank, guna meningkatkan rasio permodalan. Berdasarkan keterangan tertulisnya, Bank Permata akan menerbitkan Unsecured Subordinated Medium Term Notes senilai Rp700 M. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun itu akan diserap seluruhnya oleh Standard Chartered (Stanchart). Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan pada 8 Maret 2010. Obligasi subordinasi ini berkupon bunga SBI 3 bulan ditambah 2,75% per tahun.

DILD: Investasi Rp1,7 Triliun

PT Intiland Development Tbk (DILD) menganggarkan dana sebesar Rp1,7 triliun tahun ini guna mengakuisisi lahan di sejumlah kawasan, antara lain Tangerang, TB Simatupang, dan Banten. Sebagian sumber dana itu berasal dari rencana penerbitan saham baru (right issue) perseroan senilai Rp2,07 triliun pada April 2010. Selain DILD mengincar top three emiten properti terbesar Indonesia, setelah Lippo dan Ciputra tahun ini. Guna merealisasikan ambisinya, perseroan berencana menambah land bank menjadi 1.600 ha.

BHIT: Terbitkan Saham Baru Tanpa HMETD

PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menerbitkan saham tambahan (secondary public offering) tanpa HMETD, di tengah suspensi perdagangan saham di pasar. Rencana tersebut telah disampaikan kepada otoritas bursa, setelah perseroan melakukan pertemuan menyusul kenaikan harga saham baru-baru ini.

BWPT: Jajaki Bagi Dividen di tengah Kenaikan Laba Bersih

PT BW Plantation Tbk (BWPT) menjajaki kemungkinan membagikan dividen di tengah kenaikan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 167,467 miilar, dengan posisi kas bersih per Desember 2009 yang surplus Rp 330 miliar. Namun, perusahaan belum bersedia menyebutkan kisaran nilai dividen.

BTEK: Pertimbangkan Ganti Bisnis Inti

PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) tengah mengkaji kemungkinan perubahan bisnis inti dan diversifikasi usaha, menyusul kerugian perusahaan yang terjadi dalam 5 tahun terakhir. Sesuai anggaran dasar, usaha perusahaan adalah mencakup kegiatan bioteknologi pertanian. Sementara itu, pada 1H09, BTEK membukukan penjualan bersih Rp1,144 miliar, dengan beban pokok penjualan mencapai Rp3,764 miliar.

Rumor

Spinnaker Capital Group, lembaga keuangan raksasa Inggris, dikabarkan akan membeli saham right issue PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP). Rencana itu diperkirakan memuliskan Bakrie Plantations guna membeli PT Domba Ms Group akhir Maret 2010.

BCA Finance dikabarkan tertarik membeli 54% saham PT Clifan Finance Indonesia Tbk (CFIN) milik PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), pada book value Rp475. Harga saham CFIN saat ini masih murah mengingat price to earnings ratio (PER)-nya baru 3,9 kali dari price to book value (PBV)-nya 0,49 kali.

Technical Picks

  • ASII (39950) – Sell
  • TURI (1890) – Trading Buy
  • UNSP (520) – Buy
  • SGRO ( 2775) – Trading Buy.
 

(etr/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads