"Ada dana masuk dari Recapital sebesar Rp 120 miliar, kemudian ada tambahan Rp 60 miliar dari rekanan Recapital," ungkap Direktur Utama BEKS, Ghandi Ganda Putra usai RUPS di kantornya, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (19/3/2010).
Menurut Ghandi, dana sebesar Rp 180 miliar tersebut akan ditempatkan dalam produk deposito perseroan guna membantu kelancaran operasional dan kelancaran mobilitas bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Ghandi, BEKS juga mendapatkan dana kas sebesar Rp 8,5 miliar yang diperoleh dari penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 10%. Seluruh saham baru ini diserap oleh Lusiana Widjaja, salah satu pemegang saham BEKS.
"Ada juga penambahan cashflow sebesar Rp 8,5 miliar melalui penambahan saham Lusiana Widjaja sebanyak 10%. Dalam perjanjian, disepakati dana ini tidak boleh ditarik dulu selama 1 tahun, sehingga ini akan membantu cashflow kami," ujarnya.
Itu berarti, BEKS mendapatkan suntikan dana deposito sebesar Rp 180 miliar dari Recapital Cs, serta penambahan 10% saham Lusiana Widjaja senilai Rp 8,5 miliar yang tidak boleh dijual dulu selama 1 tahun. Kedua langkah ini membuat perseroan memiliki keleluasaan modal.
Recapital Ubah Skema Pengambilalihan
Bersamaan dengan penempatan dana deposito sebesar Rp 120 miliar oleh Recapital, sekaligus mengubah rencana pengambilalihan 79,26% saham BEKS melalui akuisisi. Recapital tidak mengambilalih seluruh saham BEKS milik keluarga Widjaja melalui mekanisme akuisisi.
Saat ini komposisi kepemilikan saham BEKS terdiri atas Lunardi Widjaja sebanyak 432.500.000 saham (50,66%), Lusiana Widjaja sebanyak 123.750.000 saham (14,49%), Irawati Widjaja 40.600.000 saham (4,76%), Sinthyawati Widjaja 40.600.000 saham (4,76%), Setiawan Widjaja 39.265.000 saham (4,6%). Sisanya sebanyak 177.035.000 saham (20,74%) milik publik.
Total kepemilikan keluarga Widjaja sebanyak 676.715.000 saham atau setara dengan 79,26% dari total jumlah saham BEKS sebanyak 853.750.000 saham.
Sepertinya, keluarga Widjaja belum rela melepaskan seluruh sahamnya di BEKS, sehingga dalam pembicaraan soal akusisi terjadi perubahan rencana. Namun Direktur BEKS Tonni Antonius mengatakan, perubahan rencana dilakukan bukan karena alasan tersebut.
"Tidak seperti itu, memang perubahan itu merupakan hasil dari pembahasan antara kami dengan Recapital," ujarnya.
Â
(dro/qom)