Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Jumat, 09 Jul 2010 09:21 WIB
Jakarta - Dow Jones: Saham US menguat, seiring dengan Standard & Poor's indeks 500 melakukan rally pertama dalam 3 hari sejak April, setelah penurunan klaim pengangguran dan angka penjualan beberapa pengecer yang lebih dari estimasi serta didukung oleh keyakinan dalam perekonomian. Dupont Co dan McDonald Corp naik lebih dari 2.5% memimpin penguatan Dow Jones Industrial Average. Boeing Co memperoleh 2.3% setelah melaporkan lebih dari uUS$ 3 miliar pesanan baru untuk 737 pesawat tersebut. JC Penney Co dan Abercrombie & Fitch Co melonjak setidaknya 6.7% setelah melaporkan penjualan Juni yang mengalahkan estimasi pasar. Standard & Poor's 500 indeks (+0.9%) ke 1,070.25; Dow Jones Industrial Average (+1.2%) ke 10,138.99.

Regional : Bursa saham Asia bergerak mix. Fast Retailing Co yang menurunkan prediksi target pendapatan mengakibatkan merosotnya saham-saham Jepang, yang melampaui penguatan pada perusahaan teknologi setelah turunnya klaim pengangguran AS. Fast Retailing, peritel pakaian terbesar di Asia, turun 1.9% di Tokyo setelah perusahaan memangkas target laba bersih FY. Samsung Electronics Co (+0.5%). Canon Inc., yang memperoleh sekitar 27% pendapatannya dari Amerika, menguat 1.3%. Nikkei (-0.12%) 9,524, KOSPI (+0.62%) 1,709, S&P/ASX 200 nyaris flat di level 4359, STI (+0.3%) 2904.

Commodity: Minyak naik terbesar dalam minggu keenam, setelah dilaporkan persediaan minyak mentah AS turun Badai Alex terganggu di Teluk Meksiko dan penurunan klaim pengangguran mendorong optimisme terhadap perekonomian. Minyak naik untuk hari ketiga setelah Departemen Energu mengatakan persedian minyak mentah turun sejak September. Pengecer kemarin AS melaporkan keuntungan penjualan pada bulan Juni, sementara Dana Moneter Internasional menaikkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini pada tanggal 7 Juli, yang mencerminkan semester pertama lebih kuat dari yang diperkirakan. WTI Crude (+0.4%) $ 75.8/barrel, Gold 100 ( -0.1%) USD 1,196/t oz, CPO (+0.8%) RM 2,406/MT, Nickel (+1.3%) USD 19,400/MT, Tin (-0.6%) usd 17,550/MT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Economic & Industrial News

Economic: Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen

Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksikan pertumbuhan ekonomi semester pertama 2010 sebesar 5,8 persen. "Semester pertama pertumbuhan ekonomi kita 5,8 persen," kata Menkeu di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, seusai mengikuti sidang kabinet paripurna. Sementara itu, kata dia, pada semester dua 2010 diperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen. "Jadi perkiraan kita full year (setahun-Red) 2010 kalau dilihat dari itu 5,9 persen, tapi ini belum final yang kita sudah lihat potensi semester dua bisa enam persen," katanya. Ia mengatakan bahwa sinyal positif telah terlihat di semester dua. Saat ditanya apakah peningkatan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 4,2 persen menjadi 4,6 persen memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi nasional, Agus mengatakan, belum dapat memberikan perkiraan. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2010 bisa mencapai enam persen mengikuti perkembangan ekonomi global dan domestik yang terus membaik pada triwulan II 2010.

Economic: Ilham Habibie: UMKM Hasilkan 56 Persen PDB

Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Ilham Akbar Habibie, mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah hanya menghasilkan 56 persen produk domestik bruto. "Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 99 persen, sisanya satu persen dari usaha besar. Namun, usaha besar itu mampu menghasilkan 44 persen produk domestik bruto (PDB)," kata dia pada seminar nasional "Peranan UMKM dan Teknologi Informasi dalam Menghadapi Pasar Bebas," yang diselenggarakan ICMI Wilayah Lampung, di Bandarlampung, Kamis. Putra mantan Presiden Indonesia, B.J. Habibie itu mengatakan infrastruktur, seperti jalan, bandara, pelabuhan, serta listrik sebagai hal terpenting guna menciptakan investasi UMKM yang maju. Karena itu, lanjut dia, UMKM harus berbenah guna meraih peluang dan bersaing dalam kompetensi pasar bebas. Ia pun menjelaskan bahwa Lampung memiliki sektor primadona usaha dari pertanian dan industri kelautan, namun masih ada kendala untuk pengembangannya, yakni infrastruktur, energi, dan sumber daya manusia.

Economic: Premi Baru Asuransi Jiwa Tumbuh 38 Persen

Pendapatan premi baru industri asuransi jiwa meningkat signifikan sebesar 38,3 persen dari Rp8,7 triliun pada triwulan pertama 2009 menjadi Rp12 triliun pada periode yang sama 2010 (unaudited). "Penetrasi pasar asuransi jiwa terutama di kelas menengah di Indonesia semakin besar dari tahun ke tahun," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Evelina Pietruschka di Jakarta, Kamis. Ia menjelaskan, meningkatnya pendapatan premi baru tersebut disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu meningkatnya kepercayaan dan kredibilitas agen asuransi, dan makin terjangkaunya berbagai produk asuransi dari segi jumlah premi maupun distribusi. Serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi untuk melindungi masa depan mereka dari berbagai risiko. Evelina menjelaskan, pendapatan premi asuransi jiwa secara keseluruhan juga meningkat sebesar 28,2 persen dari Rp13,5 triliun di triwulan I 2009 menjadi Rp17,3 triliun di periode yang sama 2010. Adapun jumlah aset industri secara keseluruhan mencapai Rp145,7 triliun di triwulan pertama 2010, meningkat sebesar 43,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Banking: Modal Enam Bank di Bawah Rp 100 Miliar

Tenggat waktu bagi perbankan untuk memenuhi aturan modal minimum Rp 100 miliar tinggal enam bulan lagi. Namun, Bank Indonesia (BI) menyebutkan, ada lima hingga enam bank yang memiliki modal di bawah Rp 100 miliar. "Saat ini, modal mereka tidak jauh dengan ketentuan Rp 100 miliar, hanya tinggal memenuhi sedikit lagi," ujar Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Kamis (8/7). Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 9/16/PBI/2007, bank harus memenuhi ketentuan modal minimum Rp 100 miliar pada 31 Desember 2010. Jika tidak mampu memenuhi ketentuan itu, BI akan menurunkan status bank itu menjadi bank perkreditan rakyat (BPR). Halim yakin, bank-bank tersebut akan mampu memenuhi ketentuan modal minimum sebelum akhir tahun. Keyakinan Halim ditunjang oleh kualitas permodalan bank-bank saat ini. Saat ini, dari modal inti (tier I) saja, rata-rata rasio kecukupan modal perbankan nasional telah  mencapai 15,9%. "Bisa dibilang permodalan perbankan saat ini kuat," tambahnya. Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad mengamini pernyataan Halim. Menurutnya, dalam aturan BI modal (tier I ) minimal harus sebesar 40% dari total modal seluruh bank. "Sekarang, faktanya modal tier I perbankan kita sudah 60%," ujarnya beberapa waktu lalu.

Energy: Mekanisme Pembatasan BBM Siap Pekan Depan

Mekanisme pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditargetkan telah siap pada pekan depan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo mengatakan, mekanisme tersebut akan diserahkan kepada Menteri ESDM terlebih dahulu sebelum diajukan ke DPR. Pembatasan penggunaan BBM bersubsidi dilakukan karena realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada 2010 sudah melebihi kuota yang ditetapkan sekira enam sampai sembilan persen. Dalam UU APBN-P 2010, volume BBM bersubsidi ditetapkan hanya sebesar 36,5 juta kiloliter (kl). Seiring terus meningkatnya konsumsi, realisasi penyediaan BBM bersubsidi diperkirakan bisa membengkak hingga 40,1 juta kl jika tidak ada upaya pengendalian.

Economic: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 4,6%

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,2 persen pada April lalu. Membaiknya proyeksi tersebut mencerminkan kuatnya aktivitas perekonomian pada paruh pertama 2010 meski terjadi gejolak di pasar keuangan akibat krisis utang Eropa. Selain itu, harapan dari kebijakan fiskal di kawasan Benua Biru juga turut mendukung partumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan.

UK: Suku Bunga Acuan Inggris Tetap

Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level terendah 0,5%. Ini berarti, sudah 17 bulan terakhir suku bunga acuan Inggris berada di level tersebut. Kebijakan ini diharapkan bisa menggairahkan kembali perekonomian Inggris yang belum pulih akibat terjangan krisis Eropa, dan hanya berselang dua minggu dari pengumuman Kanselir Exchequer (Inggris Raya) George Osborne, yang memastikan pemerintah akan menyediakan anggaran darurat untuk mengatasi defisit. Institute for Fiscal Studies memperkirakan, kebijakan pengetatan anggaran dari pemerintah, bisa menghemat anggaran 85 miliar, atau 5,7% dari GDP Inggris.

US: Bailout AS Untungkan Pemerintah

Keefe, Bruyette & Woods Inc (KBW) mengumumkan hasil studi yang menyatakan program pinjaman darurat (bailout) sektor keuangan Amerika Serikat (AS) menguntungkan. Saat ini, Pemerintah AS telah mendapatkan untung dari bailout yang dikucurkan saat krisis keuangan melanda. Program Pembelian Modal (CPP), bagian dari Program Penyelamatan Aset Bermasalah (TARP) senilai USD700 miliar telah berhasil membukukan laba 10 persen dari investasi di 61 bank. Laba diperoleh setelah 61 bank tersebut membayar secara penuh bailout yang mereka terima.

Economic: Taiwan Bidik Investasi di Indonesia

Taiwan akan menggenjot investasi di Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang padat tenaga kerja seperti tekstil, sepatu, elektronik, makanan dan minuman (mamin), serta budidaya dan pengokahan ikan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, rencana itu akan dibahas intensif oleh pihaknya dan delegasi bisnis Indonesia yang akan berkunjung ke Taiwan, kemarin. Delegasi bisnis itu terdiri dari Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad, Wakil BKPM, Wakil Menteri Perdagangan, 10-15 pengusaha, dan Gubernur Maluku Utara.


Corporate News

BBNI: Pemerintah Desak Greenshoe BNI Dilepas Tahun Ini

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk melepas saham melalui mekanisme greenshoe tahun ini. Sebab dana perolehan yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun akan digunakan untuk menambal kebutuhan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010.Selain greenshoe, bank BUMN itu juga berniat menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak sebanyak 16 persen dengan target raupan dana sekitar Rp 3 triliun.

MPPA: Bapepam Kesulitan Teruskan Penyelidikan Transaksi Tak Wajar Saham Matahari

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akui alami kesulitan dalam penyelesaian kasus PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany menyatakan kasus Matahari ini masih dalam proses penyidikan Biro Penyidikan dan Pengawasan Bapepam-LK. Fuad akui tim penyidiknya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kasus tersebut. Pasalnya, sulit menemukan bukti hukum. Ditambah dengan sedikitnya volume transaksi saham.

TLKM: Telkom komersialkan IPTV Desember 2010

PT Telkom Tbk baru akan menggelar komersialisasi layanan Internet protocol television (IPTV) pada Desember 2010. Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Suplai PT Telkom Tbk mengatakan pihaknya menjadwalkan komersialisasi layanan IPTV Desember 2010. Menurut Indra, komersialisasi IPTV terpaksa tertunda karena proses pengadaan yang sangat ketat dan detail terutama menyangkut teknologi baru triple screen yaitu teknologi yang memungkinkan konten dapat dinikmati baik di layar TV, layar komputer PC dan layar ponsel.

NIKL: Omset Capai Rp 724 Miliar di Semester I-2010

PT Pelat Timah Nusantara/Latinusa Tbk (NIKL) memperkirakan mencatat pendapatan Rp 724 miliar di semester I-2010. Pendapatan ditopang oleh permintaan dari para klien perseroan. Menurut Investor Relation Latinusa Andini Aritonang, hingga Juni 2010 volume produksi perseroan diperkirakan 58 ribu ton. Perseroan juga tengah mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi menjadi 160 ribu ton per tahun, dari posisi sebelumnya 130 ribu ton per tahun. Peningkatan ini diharapkan akan selesai pada akhir 2011.

ANTM: Caplok Inalum, Antam Cari Dana US$ 800 Juta

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencari dana sebanyak US$ 700-800 juta untuk persiapan mencaplok 58,87 persen saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang akan dilepas Jepang pada 2013. Selain Antam, pemerintah juga mempersilakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara untuk ikut membeli sebagian saham di Inalum. Pemerintah Indonesia menguasai kepemilikan sebesar 41,13 persen saham di perusahaan itu, sementara sisanya sebesar 58,87 persen dikuasai Jepang.

GDST: Habiskan Dana IPO

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) telah menghabiskan semua dana hasil IPO sebesar Rp160 miliar. Pihaknya menggunakan dana hasil IPO sebesar Rp109,48 miliar (70%) untuk membayar utang dagang kepada Stemcor Pte Ltd. Perseroan juga menngunakan sisa dana sekitar 30% untuk membiayai IPO dan menambah modal kerja guna pembelian bahan baku.

SMGR: Semen Gresik Tumbuh Moderat

Produsen semen terbesar PT Semen Gresik Tbk (SMGR) memperkirakan membukukan kenaikan laba bersih 1H10 sebesar 10-20%, tumbuh moderat dari posisi periode yang sama tahun lalu, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan 5%-10%. Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto mengatakan pendapatan perseroan hanya naik tipis karena sepanjang 1H10 perseroan melakukan overhaul, sehingga volume produksi hanya naik 4%-5% dari capaian periode yang sama tahun lalu.

KAEF: Incar Pendapatan Bisnis Apotek Rp 1,5 Triliun

PT Kimia Farma Apotek, anak usaha BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF), memproyeksikan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini, dan bisa berkontribusi sebesar 30% dari total pendapatan induknya. Direktur Pengembangan Kimia Farma Apotek Sus Maryati menyatakan induk perusahaan juga telah memutuskan untuk menyuntikkan modal baru sebesar Rp 50 miliar pada tahun ini guna memperbesar bisnis perseroan.

BBTN: Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 30%

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkanpertumbuhan kredit per Juni 2010 sebesar 27% yoy. Perseroan optimistis, target kredit 28-30% pada akhir tahun terlampaui. Untuk mendukung ekspansi pada 1H10, BTN menerbitkan kembali kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) jilid III dalam waktu dekat. Rencana tersebut tengah diproses di Bapepam-LK.

META: Pasca Rights Issue META Incar Pendapatan Berlipat

Operator jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menargetkan kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat pada tahun depan menajdi sekitar Rp 600 miliar, setelah berhasil mengakuisisi beberapa operator tol dari dana hasil rights issue. Direktur Utama Perseroan M. Ramdhani Basri mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi ruas-ruas tol yang strategis di Jakarta, salah satunya milik PT Margautama Nusantara.

KARK: Batal Akuisisi Pembangkit Simalungun

Produsen batu bara dan nikel PT Dayaindo Resources International Tbk yang baru mengoreksi laba bersihnya per kuartal I/2010 dari Rp6,4 M ke Rp3,1 M karena faktor akuntansi, mengumumkan pembatalan akuisisi pembangkit listrik di Simalungun.

BNGA: CIMB Niaga Genjot Supply Chain

PT CIMB Niaga Tbk terus mengembangkan penyaluran kredit melalui mekanisme supply chain atau penyaluran kredit melalui induk usaha dan kemudian disalurkan kepada mitra usahanya. Direktur Business Banking CIMB Niaga mengatakan penyaluran kredit dengan pola tersebut diharapkan bisa berkontribusi sekitar 50% terhadap total pertumbuhan kredit perseroan. Hingga saat ini, lanjutnya sudah ada 10 perusahaan besar yang terlibat dalam penyaluran kredit supply chain tersebut.

BMRI: Kredit BSM Melonjak

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menyalurkan pembiayaan Rp19,87 triliun sampai dengan Juni 2010, tumbuh 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,19 triliun terutama ditopang ekspansi di pasar usaha kecil menengah dan korporasi. Direktur Utama BSM menyatakan perseroan berkomitmen ekspasi pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan sektor produkstif di sektor usaha kecil dan menengah maupun korporasi.


Corporate Action


  • Hari ini (9/7), listing date Evergreen Invesco Tbk dengan kode saham GREN sebanyak 43,40% atau Rp 105 per saham
  • Hari ini (9/7), listing Indopoly Swakarsa Industry Tbk dengan kode saham IPOL sebanyak 35,71% atau Rp 210 per saham
  • Hari ini (9/7), cum dividen tunai Trada Maritime Tbk (TRAM) Rp 4 per saham Ex date (12 Jul 2010)
  • Hari ini (9/7), cum dividen tunai Pembangunan Perumahan (PP) Tbk (PTPP) Rp 10,11 per saham Ex date (12 Jul 2010)
  • Hari ini (9/7), cum dividen tunai Trimegah Securities Tbk (TRIM) Rp 1 per saham Ex date (12 Jul 2010)
  • Hari ini (9/7), start trading period rights issue Bakrieland Development Tbk (ELTY) rasio 1(new) : 1(old) Rp 160. End trading period (21 Jul 2010)
 

Technical Picks


  • SMGR (9150) - Sell
  • CPIN (3800) - Sell
  • SGRO (2275) - Buy on Weakness
  • ELTY (119) - Spec Buy
 

 

 

(dro/dro)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads