Direktur UNSP, M Iqbal Zainuddin dalam siaran persnya, Kamis (22/7/2010) mengatakan, pabrik akan memproduksi oleochemical yang merupakan produk turunan palm kernel yang terletak di Tanjung, Sumatera Utara dan di Tanjung Morawa.
Satu pabrik di Kuala Tanjung terdiri akan memproduksi fatty acid dan fatty alcohol, pengolahan palm kernel dan minyak goreng. Dua unit pabrik fatty acid berkapasitas 550 ton per hari. Pabrik palm kernel memiliki kapasitas 500 ton per hari sedangkan pabrik minyak goreng berkapasitas produksi hingga 1.500 ton per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas produksi seluruhnya di Tanjung Morawa akan mencapai 50.000 ton fatty acid per tahun dan 132.000 ton fatty alcohol dari lokasi pabrik di Kuala Tanjung dan Tanjung Morawa," jelasnya.
Ia menambahkan, produksi fatty acid nantinya akan diolah menjadi fatty alcohol, bahan baku utama untuk berbagai industri, terutama industri deterjen," jelasnya.
Pabrik-pabrik tersebut juga menghasilkan beberapa produk sampingan, yakni glycerin sebagai produk sampingan dari fatty acid, dan stearin sebagai produk sampingan dari olein.
"Semua produk tersebut sudah ada pembelinya, salah satunya Procter & Gamble yang akan membeli produk-produk fatty alcohol, fatty acid dan glycerin. Sebagian lagi akan kita pasarkan di dalam negeri," katanya.
Pabrik ini, ke depan memiliki fasilitas pengolahan oleochemical akan menjadi yang terbesar di Indonesia dan berada dalam satu area, yang memiliki standar kualitas tinggi karena menggunakan teknologi lurgi.
Â
Â
(wep/dro)