News & Analysis
INTA: Mandiri dan BSM Salurkan Kredit US$38,1 Juta
PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri memberikan fasilitas kredit club deal senilai US$38,1 Juta kepada PT Intraco Penta Tbk (INTA). Bank Mandiri berkontribusi US23,4 Juta dan BSM menyediakan US$14,7 Juta. Pembiayaan ini diberikan dalam bentuk kredit investasi sebesar US$8,1 Juta, kredit modal kerja US$20 Juta, dan fasilitas letter of credit (L/C) US$10 Juta. Kredit modal kerja dan investasi berjangka waktu 3 tahun, sementara L/C bertenor 1 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
META: Targetkan Aset Rp40 Triliun
Grup Rajawali siap mendanai setiap proyek yang dikerjakan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) guna menjadikan perusahaan ini sebagai pemain infrastruktur terbesar di kawasan regional. Pada tahun 2015, asset perusahaan ini ditargetkan mencapai Rp. 40 triliun dari posisi sekarang Rp. 4 triliun.
Comment: Hal ini merupakan sentiment positif bagi perusahaan dimana dana segar tersebut dapat membantu perusahaan dalam penyelesaian proyek-proyek ke depannya. Pertumbuhan asset menjadi 40 trilun dalam 5 tahun ke depan merupakan hal yang realistis atau tumbuh sebesar di atas 58%/tahun (CAGR) dimana sejak tahun 2006 aset perusahaan telah tumbuh di atas 78%/tahun sampai dengan periode berjalan di tahun 2010. Sebagai tambahan informasi, Grup Rajawali telah mengakuisisi 3.2 miliar saham dari Infrstructure Growth Fund LP senilai Rp. 448 miliar pada harga Rp. 140/saham.
Economic & Strategy
Industry: Industri Manufaktur Ditargetkan Tumbuh 7% di 2014
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri manufaktur nasional di atas tujuh persen pada 2014. Hal ini direalisasikan dengan mengupayakan tidak ada lagi sektor industri yang tumbuh negatif (minus) pada tahun depan. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pertumbuhan industri berbasis manufaktur ditargetkan mencapai 4,65 persen pada akhir tahun ini, dengan melihat realisasi sampai kuartal III/2010 sebesar 4,69 persen. βPada 2014 harapannya bisa di atas tujuh persen. Kalau yang negatif diupayakan bisa positif atau setidaknya dibuat zero growth, ini akan tumbuh enam persen,β kata Hidayat di Jakarta, Selasa (30/11/2010).
Comment: Target pertumbuhan industri manufaktur sebesa r 7% pada 2014 menurut kami cukup waja r. Hal ini tentu nya akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi seca ra umum. Un tuk mencapai hal ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah seperti ketersediaan infrastruktur (listrik, jalur transportasi, IT, dsb). Selain itu kebijakan ekonomi yang terea lisasi melalui kebijakan kredit diharapkan dapat mendorong ekspansi industri ini dan semakin banyak menyerap tenaga kerja yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
BI: Undisbursed Loan Perbankan Nasional Capai Rp 150 Triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang belum cair (undisbursed loan) menjelang akhir tahun 2010 masih cukup tinggi yakni mencapai Rp 150 triliun. Porsi undisbursed loan tersebut merupakan kredit yang sudah komit dan tidak bisa dibatalkan oleh calon debitur. Demikian diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (30/11/2010). Ia mengatakan, dalam melihat porsi kredit yang belum cair angka yang menjadi acuan adalah angka yang committed dalam porsi undisbursed loan. Hal tersebut, lanjut Muliaman dikarenakan porsi undisbursed loan committed tidak bisa dibatalkan oleh calon debitur. "Ini menjadi kredit yang ternyata sudah disepakati dan harus dicairkan namun hanya menunggu waktu saja," tambahnya. Berdasarkan data terakhir Bank Indonesia porsi undisbursed loan (commited dan uncommited) mencapai Rp 530,41 triliun sampai dengan akhir September 2010. Angka tersebut tersebut meningkat dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yang baru sebesar Rp 276,83 triliun. Direktur Utama Bank BNI, Gatot Suwondo mengatakan nilai kredit yang belum dicairkan khusus untuk BNI saja mencapai Rp 20 triliun. "Tetapi jumlah tersebut masih dalam jumlah yang normal. Besarnya undisbursed itu, sebesar 16,4% dari total komitmen kredit yang telah disetujui," katanya disela acara Economic Outlook 2011 di Hotel JW Marriot kemarin. Ketua HIMBARA tersebut optmistis di akhir Desember nanti akan banyak komitmen kredit yang akan terserap. "Sehingga porsi undisbursed loan yang mencapai Rp 500 triliun setidaknya bisa direalisasi separuhnya," tukasnya.
Comment: Jumlah undisbursed loan bisa menjadi indikator aktivitas perekonomian kedepan, dimana banyak pengusaha meminta commitment credit untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas perdagangan di kemudian hari, bila kenyataan sesuai dengan prediksi maka credit tersebut akan digunakan, kami melihat undisbursed loan ini yang mencapai angka dua kali lipat karena sikap pengusaha masih wait and see. Namun pada sisi penyaluran kredit nasional sampai dengan September 2010 telah meningkat 21.5 %, dan ini merupakan hal positif.
(etr/ang)











































