Menurut Direktur Utama ANTM, Alwin Syah Loebis, tidak tercapainya target produksi emas perseroan lantaran belum maksimalnya hasil eksplorasi di tambang Cibaliung.
"Sekitar 3 ton, bahkan lebih kecil lagi. 2,8-2,9 ton emas. Kan baru buka di Cibaliung," ungkap Alwin usai pembukaan perdagangan saham tahun 2011 di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Senin (3/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas tren peningkatan harga emas dunia, BUMN tambang ini tidak melakukan revisi produksi. Perseroan masih akan mengacu kepada yang sudah disepakati dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Ia menambahkan, emas hanya mengkontribusi 30% dari total produksi bahan komoditi perseroan. Sisanya masih disumbang oleh 2 jenis tambang, yakni bauksit dan feronikel.
Sampai dengan akhir Desember 2010, produksi feronikel perseroan diperkirakan mencapai 18.000 ton, atau sesuai dengan target awal. "Fero sekitar 18.000 ton," tambahnya.
(wep/ang)











































