Kekhawatiran ini menutupi kabar baik dari dalam negeri Amerika sendiri, yaitu tingkat pengangguran yang sudah turun hingga di bawah 9%, pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Namun investor masih takut akan pengaruh buruk dari krisis Libya.
Minyak mentah jenis Brent naik hingga di atas US$116 per barel dan Indeks Volatilitas CBOE VIX .VIX, atau biasa disebut pengukur risiko Wall Street naik 2,7% ke level 19,11.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal pekan ini, data mengenai ketenagakerjaan Amerika yang positif sudah mengangkat saham-saham ke posisi tertingginya sejak tiga bulan lalu.
Akan tetapi, saham-saham bank justru anjlok setelah Merrill Lynch menyatakan pendapatannya di triwulan I-2011 bisa turun akibat melonjaknya harga minyak dunia serta berkurangnya aktifitas klien mereka.
Pada perdagangan Jumat (5/3/2011) waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 88,32 poin (0,72%) ke level 12.169,88. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 9,82 poin (0,74%) ke level 1.321,15. Indeks Komposit Nasdaq melemah 14,07 poin (0,50%) ke level 2.784,67.
Selama sepekan, Indeks Dow Jones naik 0,3% dan Indeks S&P serta Nasdaq keduanya bertambah 0,1%. Sebanyak 7,73 miliar saham diperdagangkan di Bursa New York, NYSE Amex dan Nasdaq, angka ini masih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan harian tahun lalu sebesar 8,47 miliar lembar saham.
(ang/ang)











































