Demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Eddy Sugito di Hotel Ritz Calton, Pasific Place, SCBD, Rabu (9/3/2011).
Ia menyebutkan, BEI memiliki pengetahuan terbatas serta pengalaman bisnis yang minim. Maka, penting bagi regulator bekerja sama dengan stakeholder di pasar modal, demi menjaga transparansi pendanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BEI ke depan, akan meminta perusahaan publik untuk memperhatikan struktur penawaran saham terbatas yang mereka canangkan. Ini penting agar aksi rights issue tidak lagi menimbulkan kecurigaan adanya konflik kepentingan di kalangan tertentu.
"Emiten dan profesi penunjang seharusnya juga memberikan perhatian karena ini adalah masalah bersama," imbuh Eddy.
Sepanjang tahun ini, Eddy memprediksi aksi penerbitan saham baru akan lebih semarak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sampai awal Maret saja sudah ada emiten, Bank Mandiri dan Bank Bukopin, yang telah menerbitkan rights issue. Nilainya keduanya mencapai Rp 12,74 triliun. Tercatat, sepanjang tahun lalu jumlah emisi penerbitan saham baru mencapai Rp38,56 triliun.
Hingga kini sudah ada 12 emiten yang telah mengumumkan kepada publik rencana rights issue mereka. Salah satunya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dengan penambahan saham baru sekitar 15-20%.
(wep/ang)