Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Senin (25/6/2011), para pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum 45,45%.
Bank yang dulunya bernama Bank Eksekutif mematok harga penawaran Rp 100 per lembar saham, sehingga total dana yang bisa diraup sebanyak Rp 498 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 69% dari hasil rights issue tersebut atau setara Rp 345 miliar akan digunakan bank yang kini dikuasai Sandiaga Uno itu untuk belanja modal dan menambah jumlah jaringan operasional dengan cara membuka kantor cabang dan kantor cabang pembantu.
Sementara sisanya sebesar Rp 155 miliar (31%) akan dipakai untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan pemberian kredit yang akan difokuskan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru ini akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 mendatang untuk dimintai persetujuan.
(ang/dnl)











































