Demikian disampaikan Direktur Pemasaran, Irwan Suarly usai RUPS Tahunan di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2011).
"Volume Juni 9,2-9,3 juta ton. Pada semester I biasanya mencapai 45% dari total produksi tahunan. Dan sampai dengan akhir tahun 19,5 juta ton," paparnya.
Dengan target produksi semen diatas, ia memprediksi pendapatan perseroan mencapai Rp 15,7 triliun, naik 10% dari periode yang sama tahun lalu, Rp 14,34 triliun.
Perseroan mengaku, saat ini kapasitas produksi mereka telah mencapai titik tertinggi. Dimana total produksi tahun lalu, 19 juta ton. Ini disumbang oleh pabrik Semen Padang 5,9 juta ton, Semen Gresik 9 juta ton, serta Semen Tonasa 4,1 juta ton
Mengingat permintaan semen terus meningkat, penting bagi SMGR untuk menambah kapasitas produksinya. Dalam rencana perseroan, dua pabrik baru telah disiapkan yang berlokasi di Tonasa dan Tuban.
"Total investasi mencapai US$ 594 juta. Pabrik di Tonasa hingga akhir Mei mencapai 86% dan diperkirakan selesai akhir tahun 2011. Β Proyek pabrik semen baru di Tuban berjalan 87%, selesai 2012," tegas Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama perseroan.
Semen Gresik Siapkan Capex Rp 9 Triliun di 2012
Tahun depan perseroan kian ekspansif. Belanja modal yang disiapkan mencapai Rp 9 triliun. Dengan pengembangan kapisitas yang terus dilakukan, SMGR menargetkan produksi 24-25 juta ton tahun depan.
Direktur Keuangan perseroan, Ahyanizzaman, menjelaskan, belanja modal tahun depan lebih besar dibandingkan 2011 yang sebesar Rp 4-5 triliun. "Tahun depan dan selanjutnya, akan spektakuler. Capex mencapai Rp 7-9 triliun, dan realisasinya masih menunggu persetujuan pemegang saham," ucapnya.
Sampai dengan Mei 2011, relasisasi belanja modal yang telah terpakai Rp 1,7-2 triliun. Perseroan siap mencairkan pinjaman bank Rp 1 triliun untuk merealisasikan rencana mereka.
Selain penyelesaian dua pabrik baru, belanja modal juga perseroan habiskan unruk mendukung distribusi. Yaitu penyelesaian 16 unit packing plant, dimana 3 unit telah selesai tahun lalu.
"Direncanakan sampai 2012 perseroan akan menambah 4 unit packing plant baru," imbuh Dwi.
"Capex tahun depan untuk satu investasi pabrik baru. Ada beberapa studi. Kita mulai pembangunan di Sumatera. Sisanya untuk membayar sisa pabrik sebelumnya," pungkas Dwi.
(wep/ang)











































