Emiten BUMN Setor Dividen Rp 23,29 Triliun

Emiten BUMN Setor Dividen Rp 23,29 Triliun

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Kamis, 30 Jun 2011 12:52 WIB
Emiten BUMN Setor Dividen Rp 23,29 Triliun
Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau disebut juga emiten BUMN menyetor dividen sebanyak Rp 23,29 triliun atas kinerja tahun buku 2010. Dividen ini termasuk interim yang sudah dibayarkan tahun lalu.

Dividen tersebut setara 89,57% dari target setoran BUMN tahun ini yang telah ditetapkan pemerintah sebanyak Rp 26 triliun. Dari total 18 perusahaan pelat merah yang melantai di bursa, dua tidak menyetor dividen dengan alasan kinerja.

Berdasarkan data setoran dividen emiten BUMN yang dikumpulkan detikFinance, Kamis (30/6/2011), setoran dividen terbesar disumbang oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), yaitu mencapai Rp 6,34 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dividen BUMN telekomunikasi ini setara 55% dari laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 11,5 triliun dengan dividen per saham sebesar Rp 295,84 per lembar.

Sementara untuk dividen per saham terbesar dipegang oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yaitu 523,12 per lembar. Total dividen PTBA mencapai 1,20 triliun, 60% dari laba bersih 2010 sebesar Rp 2,01 triliun.

Sedangkan rasio dividen terhadap laba yang paling tinggi diberikan oleh PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang mencapai 98,91% dari total laba bersih tahun 2010 yang sebesar Rp 1,062 triliun. Dengan demikian, dividen yang bisa ditarik menjadi sebanyak Rp 1,051 triliun.

Dua BUMN yang tidak menyetor dividen tahun ini yaitu, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA). Keduanya masih menderita kerugian sehingga belum mampu beri dividen.

Dividen yang disetorkan bank-bank pelat merah nilainya cukup tinggi. Paling tinggi diberikan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yaitu sebesar Rp 3,23 triliun. Setoran ini setara 35% dari laba bersih 2010 yang mencapai Rp 9,2 triliun.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyetor dividen Rp 70,04 per saham, secara total 20% dari laba atau Rp 2,29 triliun. Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyetor 30% dari laba bersih atau Rp 1,23 triliun, setara Rp 65,98 per lembar.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjadi bank BUMN yang menyetor dividen paling kecil, yaitu Rp 274,5 miliar, setara 30% dari laba menjadi sebanyak Rp 31 per lembar.

Tiga BUMN konstruksi, yaitu PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Tbk (PTPP) masing-masing memberikan dividen Rp 56,845 miliar, Rp 99,72 miliar dan Rp 70,35 miliar.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kinerjanya lebih beruntung dibandingkan saudaranya, Indofarma. Emiten Berkode KAEF itu membukukan laba Rp 138,7 miliar di tahun 2010 sehingga bisa setor dividen Rp 27,7 miliar.

Perusahan Negara di sektor tambang dan energi pun menyetor diividen yang cukup tinggi. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyetor dividen Rp 70,71 per lembar saham atau total mencapai Rp 673,4 miliar.

PT Timah (TINS) membagikan dividen Rp 473,96 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2010, Rp 947,93 miliar. Dividen tunai mencapai Rp 94,17 per lembar. Sementara PT PGN Tbk (PGAS) membagikan dividen total Rp 3,743 triliun, atau 60% dari total laba bersih pada tahun buku 2010.

Perusahaan jalan tol milik negara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membagikan dividen Rp 716,05 miliar dari laba bersih di tahun buku 2010, Rp 1,193 triliun. Dividen yang dibagikan senilai Rp 105,68 per saham atau 60% dari laba bersih.

Sedangkan BUMN yang terakhir, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membagikan dividen Rp 306 per lembar atau 50% dari total laba bersih tahun buku 2010. Total dividennya sebanyak Rp 1,82 triliun.

Total dividen sebanyak 23,29 triliun ini belum termasuk setoran dari BUMN lain yang tak terdaftar di bursa, seperti PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), yang biasanya menjadi penyumbang dividen terbesar selama ini.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads