"Karena kami ingin fokus pada produk yang cocok dengan core bisnis kami, yang (Unilever) punya snack hanya di Indonesia, di luar belum ada, support dari global belum maksimal," kata Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Sancoyo Antarikso kepada detikFinance, Senin (15/8/2011)
Ia mengatakan kedua pihak telah menandatangan Conditional Sale and Purchase Agreement pada Jumat tanggal 12 Agustus 2011. Dalam kesepakatan itu disebutkan nilai transaksi lebih dari Rp 200 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan alasan perseroan memilih Tiga Pilar karena dianggap paling cocok. Soncoyo juga menegaskan transaksi ini mencakup merek dan aset-aset produksi milik Taro Snack di Gunung Puteri, Bogor.
"Jadi kita akan lebih fokus ke core business (bisnis inti), selama ini kontribusi (Taro) rendah hanya 2%," katanya.
(hen/dnl)











































