Investor Cermati Krisis Eropa, IHSG Hanya Naik Tipis

Investor Cermati Krisis Eropa, IHSG Hanya Naik Tipis

- detikFinance
Senin, 10 Okt 2011 09:36 WIB
Investor Cermati Krisis Eropa, IHSG Hanya Naik Tipis
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu naik tipis 4 poin membuka perdagangan awal pekan. Investor masih mencermati perkembangan krisis utang di zona Eropa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.975 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 3,900 poin (0,11%) ke level 3.429,584. Sedangkan Indeks LQ 45 menguat tipis 0,968 poin (0,16%) ke level 601,199.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (10/10/2011), IHSG dibuka menguat tipis 4,011 poin (0,11%) ke level 3.429,695. Indeks LQ 45 dibuka naik tipis 0,996 poin (0,16%) ke level 601,227.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG menguat 15,947 poin (0,47%) ke level 3.441,631. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,902 poin (0,65%) ke level 604,133.

Akhir pekan lalu, IHSG terkena profit taking dan terpaksa turun 17 poin. Koreksi ini menahan IHSG di level 3.400 padahal sebelumnya sempat ke 3.500.

Sentimen negatif datang dari Eropa. Peringkat utang Italia dan Spanyol dipangkas. Namun, para pemimpin setempat sudah sepakat untuk melakukan percepatan penyelesaian krisis utang di Eropa.

Sentimen ini membuat bursa-bursa di regional berfluktuatif dan bergerak mixed. Bursa saham Singapura masih bisa mempertahankan penguatannya, sementara China dan Hong Kong tenggelam.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi ini:

  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,19 poin (0,26%) ke level 2.353,03.
  • Indeks Hang Seng melemah 156,27 poin (0,88%) ke level 17.550,74.
  • Indeks Straits Times naik tipis 7,30 poin (0,28%) ke level 2.647,60.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.975 per dolar AS.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads