Kembangkan Bisnis Sawit, Tiga Pilar Butuh Rp 1,4 Triliun

Kembangkan Bisnis Sawit, Tiga Pilar Butuh Rp 1,4 Triliun

- detikFinance
Rabu, 02 Nov 2011 13:43 WIB
Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) membutuhkan dana Rp 1,395 triliun dalam mengoptimalkan bisnis kelapa sawit, melalui anak usahanya PT Bumiraya Investindo. Dalam merealisasikan dana tersebut, perseroan siap mengeluarkan saham baru, mencairkan fasilitas perbankan dan hasil dari operasi AISA.

"Perseroan berencana melakukan pengembangan usaha dengan menambah jumlah tanaman kelapa sawit pada Bumiraya dan anak perusahaan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan membutuhkan biaya cukup besar Rp 1,395 triliun," kata manajemen dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu (2/11/2011).

Salah satu perwujudan dana, perseroan akan mengeluarkan sejumlah saham baru di Bumiraya. Sebanyak 66.662 lembar saham akan diserap oleh Bunge Agribusiness Singpaore Pte. Ltd. Usai transaksi tersebut, Bunge akan memilik 35% saham Bumiraya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga per lembar yang dilepas kepada Bunge sebesar Rp 5,52 juta per saham, sehingga total dana yang diterima AISA, sebagai pemilik Bumiraya, Rp 368,36 miliar. Pengambilalihan 35% saham Bumiraya tercermin pada share subscription agreement yang ditandatangani pada 31 Oktober 2011.

Keduanya juga menandatangani shareholder agreement yang akan berlaku efektif setelah mendapat restu dari pemegang saham dan regulator.

Selain itu, AISA juga menerbitkan saham baru sebanyak 32.800 lembar dan dapat dikonversi menjadi Mandatory Convertible Bond (MCB) senilai Rp 145 miliar. MCB sebagai obligasi wajib tukar tanpa bunga yang dikeluarkan Bumiraya dan akan jatuh tempo di 15 Desember 2013, atau tiga tahun setelah MCB ini dibuat.

"Bagi pemegang MCB dapat melaksanakan haknya untuk mengkonversi MCB ke dalam bentuk saham dengan diskon 20% dari nilai MCB yang dikonversikan," tuturnya.

Hingga kini Tiga pilar memilik 99,9% saham di Bumiraya atau setara dengan 90.909 lembar. Masih ada juga pemegang saham lain di Bumiraya, yakni Tuan Aunur Rofiq yang memilik 91 lembar (0,1%).

Usai 99.462 lembar saham baru terbit, kepemilikan pemegang saham lama menyusut menjadi 47,78% atau mencerminkan kepemilikan 91.000 lembar saham Bumiraya. Pemegang MCB memiliki porsi saham 17,22%, sedangkan Bunge 35%.

(wep/ang)

Hide Ads