Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 13,705 poin (0,36%) ke level 3.782,992 dibantu penguatan bursa-bursa Asia di tengah situasi global yang masih belum kondusif. Risiko krisis Eropa masih tinggi sehingga memberi sentimen negatif.
Laju penguatan IHSG terhambat oleh situasi global yang belum kondusif. Setelah naik ke posisi puncak di 3.789,876 indeks langsung terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks bergerak fluktuatif dengan rentang yang sangat tipis. Bargain hunting kembali berlanjut sehingga pergerakan IHSG tidak terlalu kencang.
Koreksi masih terjadi di saham-saham komoditas berkapitalisasi besar, ini memberi tekanan yang cukup tinggi kepada pergerakan IHSG. Sementara saham-saham konsumer dan finansial berusaha untuk terus menahan indeks positif.
Kepercayaan diri investor asing begitu besar. Saat pemodal lokal melarikan dananya, asing justru terus menempatkan duitnya di pasar modal.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 65.748 kali pada volume 4,278 miliar lembar saham senilai Rp 1,897 triliun. Sebanyak 82 saham naik, sisanya 116 saham turun, dan 92 saham stagnan.
Penguatan bursa-bursa di Asia juga sedikit melambat akibat tekanan dari krisis Eropa. Seperti IHSG, bursa saham Singapura sempat naik-turun dan siang ini berada di zona merah.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,45 poin (0,16%) ke level 2.221,68.
- Indeks Hang Seng menguat 98,40 poin (0,54%) ke level 18.168,61.
- Indeks Nikkei 225 naik ke 43,99 poin (0,53%) level 8.340,11. Â
- Indeks Straits Times turun tipis 0,27 poin (0,01%) ke level 2.617,82. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 200 ke Rp 9.400, Axiata (EXCL) turun Rp 150 ke Rp 4.150, Mayora (MYOR) turun Rp 100 ke Rp 13.200, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 ke Rp 38.500.
(ang/dnl)