Demikian disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), di kantornya, SCBD, Jakarta, Rabu (21/12/2012).
"Tahun ini penerbitan saham perdana sudah mencapai Rp 19 triliun. Memang emisinya lebih rendah karena perbedaan ukuran perusahaan. Tahun lalu banyak perusahaan besar," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski nilai emisi turun, ia mengungkapkan kinerja pasar modal Indonesia tergolong baik. Ini dapat dilihat dari pencapaian Indkes Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih positif. Hingga perdagangan hari ini (YTD), IHSG berada pada level 3.783,04. Dan hingga akhir tahun diharapkan indeks bisa terjaga pada kisaran 3.800.
"Kita masih positif, ditengah bursa-bursa lain seperti Hongkong, Shanghai, Taiwan yang turun lebih dari 15%. Namun secara yoy memang tahun ini kinerja tidak sebagus tahun lalu," tambahnya.
Seperti diketahui, nilai emisi IPO tahun ini diperkirakan hanya Rp 19,628 triliun, turun 40,56% dari pencapaian 2010 Rp 27,591 triliun. Selama awal Januari hingga 21 Desember, terdapat 24 emiten baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total nilai emisi seluruhnya mencapai Rp 19,228 triliun.
PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) telah mencatatkan saham perdanannya hari ini. Sesaat setelah listing saham perseroan naik 10% di level Rp 275, dari harga pelaksanaan Rp 250. Hasil penawaran umumini, perseroan mendapat dana Rp 100 miliar.
Satu calon emiten lain yang juga akan listing menjelang akhir tahun adalah, PT Greenwood Sejahtera Tbk. Greenwood akan listing Jumat (25/12/2011) depan. Perusahaan properti ini, menawarkan 1,6 miliar saham lembar dengan harga Rp 250. Total dana yang didapat dari publik mencapai Rp 400 miliar.
Berikut daftar emiten yang telah mencatatkan sahamnya di BEI periode 2011 (dalam miliar):
- Megapolitan Development Rp 212,5 miliar
- Martina Berto Rp 262,7 miliar
- Garuda Indonesia Rp 4,751 triliun
- Sejahteraraya Anugrahjaya Rp 90 miliar
- Mitra Bahtera Segara Sejati Rp 280 miliar
- HD Finance Rp 92 miliar
- Buana Listya Tama Rp 1,03 triliun▪ Jaya Agra Wattie Rp 566,2 miliar
- Salim Ivomas Pratama Rp 3,479 triliun
- Metropolitan Land Rp 454,75 miliar
- Tifa Finance Rp 55,6 miliar
- Indo Straits Rp 95 miliar
- Sidomulyo Selaras Rp 96,42 miliar
- Alkindo Naratama Rp 33,75 miliar
- Star Petrochem Rp 204 miliar
- SMR Utama Rp 300 miliar
- Solusi Tunas Pratama Rp 340 miliar
- Atlas Resources Rp 975 miliar
- Golden Energi Mines Rp 2,205 triliun
- Visi Media Asia Rp 500 miliar
- Cardig Aero Services Rp 125,21 miliar
- ABM Investama Rp 2,06 triliun
- Erajaya Swasembada Rp 920 miliar
- Saranacentral BajatamaRp 100 miliar
- Greenwood Sejahtera (rencana listing 23 Desember) Rp 400 miliar