Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi Sarwono mengungkapkan memasuki akhir tahun ini, tekanan terhadap rupiah sudah mereda. Sebelumnya, rupiah berada pada level Rp 9.100/US$ karena besarnya tekanan para investor dan perusahaan asing yang mengambil keuntungannya dalam rangka tutup tahun.
"Memang minggu terakhir sebelum tutup tahun ini ada tambahan tekanan selain masalah global utamanya juga beberapa investor luar negeri mengambil profitnya, kemudian perusahaan-perusahaan luar negeri dalam rangka tutup buku, mengambil beberapa investasi mereka untuk bonus dan sebagainya, itu yang membuat tekanan-tekanan terhadap rupiah sehingga mencapai Rp 9.100/US$ kemarin," ujar Hartadi saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (29/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, sekarang sudah kembali tenang sehingga saya kira sampai tutup tahun kita agak lega, ngga ada tekanan. Masih di atas Rp 9.000/US$ atau sekitar Rp 9.000/US$," tandasnya.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah per dolar AS siang ini berada pada level Rp 9.160/US$ sedikit menguat dibandingkan pada hari sebelumnya yakni per 28 Desember 2011 yang berada di level Rp 9.165/US$.
(nia/dru)