Menurut Direktur Utama WINS Sugiman Layanto, bisnis migas Indonesia sedang bertumbuh, seiring dorongan pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri. Industri penyewaan kapal pun akan mendapat berkah yang tinggi, dimana akan lebih banyak tender kontrak baru ditawarkan.
"Kontrak hari ini US$ 125 juta. Angka ini naik satu kali dari tahun sebelumnya. 2012 bisa sama dengan tahun 2011," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (10/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, operasional armada perseroan merupakan kombinasi milik sendiri dan sewa kapal berbendera asing. "Kalau kapal milik, marginnya 40%. Kalau sewa 3%. Kapal yang kita sewa biasanya untuk kontrak-kontrak jangka pendek," tegasnya.
Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal US$ 80 juta. Dana digunakan untuk pembelian kapal. US$ 45 juta telah didapat dari IFC. Sisanya, Bank Mandiri.
"Capex US$ 80 juta. Ada beberapa pinjaman lain, dan sisanya kas internal," imbuhnya.
Hari ini, perseroan bersama IFC menandatangani perjanjian kerja sama kredit jangka panjang senilai US$ 45 juta. Rencananya dana ini untuk membeli enam kapal. Armada baru tersebut akan melengkapi petumbuhan kapal perseroan tahun 2011 dan 2012.
Kredit ini berjangka waktu tujuh tahun, dengan rata-rata bunga yang didapat 6% per tahun.
(wep/ang)