Indeks S&P 500 sudah melemah sejak pembukaan perdagangan, namun data sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang naik di Februari cukup bisa menahan jatuhnya indeks.
S&P 500 yang biasa menjadi indeks acuan itu sudah naik 8,5% sejak awal tahun ini, menimbulkan harapan adanya pemulihan ekonomi AS. Sentimen ini bercampur dengan krisis utang di Eropa dan laju pertumbuhan ekonomi China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal itu membuat takut banyak orang pagi ini. Dimulai dari Asia, bergerak menuju Eropa dan langsung menuju ke mari," kata Ken Polcari, managing director ICAP Equities di New York dikutip dari Reuters, Selasa (6/3/2012).
"Faktanya, mereka mencoba menurunkan tingkat inflasi. Memang bukan benar-benar berita buruk, tapi cukup jadi alasan untuk keluar sejenak dari bursa," imbuhnya.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 14,76 poin (0,11%) ke level 12.962,81. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 5,30 poin (0,39%) ke level 1.364,33. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 25,71 poin (0,86%) ke level 2.950,48.
(ang/ang)