BEI Masih Pikir-pikir 'Tendang' Davomas dan Katarina dari Bursa

BEI Masih Pikir-pikir 'Tendang' Davomas dan Katarina dari Bursa

- detikFinance
Selasa, 24 Jul 2012 15:03 WIB
Jakarta - Niat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghapus saham secara paksa (force delisting) terhadap PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) dan PT Katarina Utama Tbk (RINA) belum juga terlaksana. BEI masih melakukan evaluasi atas rencana ini.

"Kita sedang evaluasi untuk kedua saham itu," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito di kantornya, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Manajemen BEI terus mengkaji segala kemungkinan atas putusan dua emiten nakal ini. Delisting secara paksa juga bukan hal yang baru karena BEI selalu melakukan desliting untuk menyehatkan industri pasar modal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil surat yang Bursa sampaikan, mereka sudah jawab. Namun jawaban yang masuk pun masih dievaluasi. Delisting sudah pernah kita lakukan, baik atas keinginan sendiri atau force," tegas Ito.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen telah berkomunikasi dengan beberapa emiten yang belum memenuhi kewajibannya. Dari emiten tersebut, dua emiten DAVO dan RINA yang paling tidak menunjukkan itikad baik.

Davomas sebelumnya terkena denda dan diperpanjang periode suspensinya karena belum memberikan laporan keuangan tahunan 2011. DAVO bahkan sulit dihubungi BEI untuk mengetahui kelanjutan perusahaan.

"Kita sudah kontak, tapi tidak bisa," waktu itu.

Sedangkan RINA, sejak 2010 mulai ramai diperbincangkan karena dugaan manajemen yang seluruhnya ekspatriat asal Malaysia, menyelewengkan perolehan dana IPO, penggelembungan aset serta memanipulasi laporan keuangan auditan 2009.

Kabar terkini manajemen Katarina mengganti nama dan logo perseroan menjadi PT Renewable Power Indonesia Tbk (RPG), juga mengganti seluruh komisaris dan direksi perseroan. Penggantian tidak diikuti pelepasan tanggung jawab atau acquit de charge direksi dan komisaris lama yang sudah mengundurkan diri.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads