Demikian disampaikan Direktur Utama Medco, Lukman Mahfoedz, dalam keterangannya, Senin (13/8/2012).
Blok Rimau PSC, dijelaskan Lukman, hingga Juli 2012 telah menghabiskan biaya pemboran US$ 982.195. Pada titik Tala-3, telah dilakukan pemboran sampai kedalaman akhir 396 kaki MD. Kegiatan seismik juga telah dilakukan dengan menghabiskan dana US$ 3,655 juta, namun belum juga menghasilkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medco dalam struktur Rimau memiliki working interest sebesar 95%, bersama perusahaan daerah pertambangan & energi Sumsel 5%. Kontrak pengelolaan blok Rimau akan habis di 22 April 2023.
Sementara, pada blok Senoro Toili PSC, telah dilakukan kegiatan seismik namun belum menunjukkan hasil positif. Perseroan berencana pelanjutkan pengelolaan data hasil rekaman seismik untuk mendapatkan data volume 3D yang menggunakan data velocity kedua.
Ragam kegiatan ekplorasi pada blok yang berlokasi di Sulawesi Tengah ini menelan dana US$ 8 juta hingga Juli 2012. Blok Senoro dimiliki oleh tiga pihak, JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi 50%, Medco E&P Tomori Sulawesi memiliki 30%, dan Tomori E&P Limited 20%.
(wep/ang)