Potential Loss BUMI Tak Pengaruhi Arus Kas

Potential Loss BUMI Tak Pengaruhi Arus Kas

- detikFinance
Kamis, 30 Agu 2012 08:19 WIB
Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diprediksi terancam bangkrut akibat beban utang dan rugi yang cukup tinggi. Tapi kerugian ini hanyalah potensial loss di atas kertas yang tidak mengganggu arus kas.

Menurut Analis PT Indosurya Securities, Reza Priyambada, rugi bersih BUMI itu hanya kerugian secara pencatatan. Jadi sifatnya masih potential loss, belum direalisasikan,

"Sifatnya masih potential loss, belum direalisasikan. Karena itu menyangkut posisi portofolio derivatif perusahaan, tapi tidak mengganggu cashflow,” ujarnya, Kamis (30/08/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Reza, jika dilihat dari segi pendapatan, BUMI masih mencatat pertumbuhan 9% dari US$ 1,792 miliar menjadi US$ 1,946 miliar. Posisi laba usaha pun masih mencatat angka positif US$ 239,165 juta.

Namun pada pos beban lain-lain, kata Reza, laba tersebut terpangkas karena adanya kerugian derivatif yang sifatnya masih berupa potensi.

"Dalam pencatatan akuntansi, posisi portofolio derivatif itu tetap dicatatkan hanya untuk menggambarkan posisi keuangan per akhir periode dengan asumsi kerugian portofoli tersebut direalisasi. Tapi sebetulnya itu belum terealisasi," imbuhnya.

Ia mengatakan, jika derivatif tersebut kembali normal di penghujung tahun 2012 ini makan BUMI diprediksi tidak akan mengalami rugi. Reza menjelaskan, harga batubara memang sedang dalam tren melemah, tapi BUMI dinilainya tetap memiliki prospek, mengingat pendapatan BUMI masih meningkat di tengah penurunan harga batubara global.

Manajemen BUMI juga sepakat kinerja negatif ini lebih banyak diakibatnya oleh transaksi derivatif. Pendapatan terbukti mengalami peningkatan setiap triwulannya. Total pendapatan perseroan naik 8,6% dari US$ 1,792 miliar menjadi US$ 1,94 miliar.

Total volume penjualan batu bara juga meningkat 10,4% dari 29,3 juta ton menjadi 32,3 juta ton. 30% penjualan dikontribusikan pelanggan BUMI, Tata Power.

"Saya tidak bisa berkomentar dengan rumor yang berkembang, termasuk spekulasi yang ada. Bagaimana bisa dikatakan BUMI di ambang kebangkrutan jika kinerja perusahaan terus menunjukkan peningkatan," ucap Direktur Bumi, Dileep Srivastava dalam keterangannya kepada detikFinance, Rabu (29/8/2012).

Hasil riset eTrading Securities juga menyatakan meski BUMI menderita kerugian sampai US$ 322 juta, BUMI mencatatkan kenaikan pendapatan 14,12% year-on-year menjadi US$ 1,94 miliar.

"Selain itu, dengan melihat arus kas pada semester I tahun ini, perseroan mencatatkan pendapatan arus kas operasi yang positif setelah membayar semua kewajiban termasuk bunga pinjaman," kata hasil riset tersebut.

Perseroan juga meningkatkan pendapatan kas aktivitas operasi secara signifikan atau naik sebesar 169% dari US$ 53,31 juta ke US$ 143,55 juta.

"Dengan mempertimbangkan hal ini, kami menyimpulkan bahwa BUMI masih memiliki kinerja yang mampu memacu perusahaan untuk dapat membukukan keuntungan di periode berikutnya," tambahnya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads