Saham HOTL juga sempat menyentuh level terendah Rp 195. Saham perusahaan penyedia jasa akomodasi dan perhotelan ini hingga 5 menit pembukaan perdagangan, Kamis (10/1/13) naik 13% dari harga saham perdana.
Emiten berkode saham HOTL yang merupakan emiten kedua yang mencatatkan sahamnya di BEI setelah BBRM tersebut melepas sebanyak 550 juta lembar saham baru dengan memperoleh dana segar Rp 101,75 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO kali ini adalah PT Valbury Asia Securities.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga menerbitkan 275 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 220 per lembar. Periode perdagangan waran seri I di pasar reguler dan negosiasi 10 Januari 2013-8 Januari 2018 sementara periode pelaksanaan waran seri I adalah 10 Januari 2014-9 Januari 2018.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, mewakili bidang usahanya saham ini tentunya berada pada industri yang sekarang tumbuh sangat besar.
"Semua di kota-kota besar banyak hotel-hotel baru, demand akan tetap lebih tinggi dari suplai. Ini akan menumbuhkan pendapatan saraswati ke depannya dan yakin akan bertumbuh. Berharap saham HOTL menjadi bagian portofolio para investor saham di pasar modal," ungkapnya.
Perseroan mencatatkan pendapatan sekitar Rp 15,37 miliar hingga 30 Juni 2012 dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp 12,53 miliar.
Perseroan yang dipimpin oleh Frans Faizal Hasjim itu saat ini beroperasi di Magelang, Jawa Tengah (Saraswati Borobudur) dan Bali (Best Western Kuta Beach, Anantara Bali-Uluwatu Resort & Spa, The
Westin Ubud Resort & Spa, dan The Saraswati A Luxury Collection Resort Simanyak).
(ang/ang)