"Volatilitas masih tetap terjaga. Ke depan, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian," ungkap Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Difi Johansyah dalam siaran persnya, Selasa (12/2/2013).
Selain itu, Bank Indonesia akan mendorong pembentukan referensi nilai tukar Rupiah di pasar spot domestik. Adanya referensi ini diharapkan dapat mendorong likuiditas dan efisiensi pasar valas sehingga memperdalam pasar keuangan domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbaikan NPI tersebut terutama disebabkan oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang didukung oleh likuiditas pasar keuangan global," tuturnya.
Sementara itu, meningkatnya defisit transaksi berjalan terjadi terutama akibat menurunnya surplus neraca perdagangan non-migas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas. Ke depan, transaksi berjalan pada triwulan I-2013 diprakirakan mengalami perbaikan, terutama disebabkan oleh membaiknya kinerja ekspor sejalan dengan pemulihan ekonomi negara-negara mitra dagang utama seperti China dan AS.
"Cadangan devisa sampai dengan akhir Januari 2013 mencapai US$ 108,78 miliar atau setara dengan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, di atas standar kecukupan internasional," tutup Difi.
(dru/nia)