Selain melalui obligasi Rupiah, perseroan juga akan menerbitkan kredit sindikasi sebesar US$ 700 juta di semester 2 tahun ini. Untuk kredit sindikasi ini, sudah ada beberapa Bank Jepang dan Eropa yang sudah menyatakan minatnya untuk bekerjasama.
"Sindikasi ada beberapa bank Jepang dan Eropa. Bank Jepang, di antaranya Mitsubisi, Misuro, Sumitomo, kalau Eropa Deutsche Bank. Loan sindikasi sekitar 3 tahun," kata Direktur Pelaksana Eximbank Basuki Setyadjid dalam acara Media Gathering, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (25/3/13).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obligasi Rupiah sesuai dengan PUB. Ini yang ketiga dan keempat. Rp 3 trilun pada semester ini, sisanya semester 2 sebesar Rp 2,5 triliun. Underwriter belum ditunjuk tapi sudah ada 8 underwriter yang sudah minat," kata Basuki.
Sementara itu, di tahun 2012, perseroan mencatat total pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp 27,05 triliun atau naik 31,71% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 20,54 triliun. Besaran angka itu sebesar 51% diberikan untuk porsi pembiayaan Rupiah sebesar Rp 13,88 triliun, sementara 49% untuk pembiayaan valas sebesar Rp 13,17%.
Perseroan juga membidik kenaikan laba tahun ini menjadi Rp 620 miliar. Tahun 2012, perseroan mencatat kenaikan laba sebesar 27,13% menjadi Rp 585,62 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 460,64 miliar.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan audited per Desember 2012, total aset Eximbank tercatat sebesar Rp 33,33 triliun atau naik 26,64% dari Rp 26,32 triliun di tahun sebelumnya. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan aset tahun ini sebesar Rp 42 triliun.
Di tahun 2013 ini, perseroan terus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kinerja ekspor melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan dan asuransi, peningkatan pembiayaan segmen UKM, pembiayaan infrastruktur pendukung ekspor, serta kegiatan jasa konsultasi pembiayaan lain.
(ang/ang)