Laba bersih per saham dasar pun ikut turun jadi Rp 1.143,93 per lembar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.530,57 per saham.
Berdasarkan data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis (27/2/2014), kerugian selisih kurs menjadi salah satu penyebab anjloknya laba perseroan. Sepanjang 2013 rugi selisih kurs tercatat Rp 443,78 miliar dari Rp 826 juta di akhir 2012.
Penyebab lain adalah meningkatnya beban perusahaan menjadi Rp1,47 triliun di sepanjang tahun 2013 atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya Rp832,58 miliar.
Namun, pendapatan bersih perseroan masih tercatat naik menjadi Rp 12,67 triliun dari di sepanjang tahun 2013 dari tahun sebelumnya Rp 11,56 triliun.
Pokok pendapatan juga naik menjadi Rp 8,59 triliun dari akhir 2012 sebesar Rp 7,20 triliun.
Sementara total aset perseroan hingga akhir Desember 2013 mencapai Rp 14,96 triliun atau naik dari akhir Desember 2012 sebesar Rp 12,42 triliun.
(drk/ang)